Dia menyebut kalau Indonesia tidak mungkin mencapai ketertinggalan itu karena pemimpin saat ini, baik nasional maupun lokal, KW2 atau KW3 dan disponsori oleh bandar.
Bahkan dia mengatakannya dengan 'maling'. Jadi, menurutnya memang perlu ada perubahan yang signifikan apabila ingin menjadi bangsa yang besar.
"Terakhir, kita nggak ada lagi orang yang ditangkap hanya karena Islamofobia, siapapun yang menghina agama kita penjarakan sama koruptor. Habib, Jumhur, kita lepasin semua, termasuk di Papua, asal jangan ikut gerakan bawa senjata," katanya.
Rizal Ramli menyampaikan bahwa yang pantas masuk penjara itu bukan orang-orang yang berbeda pendapat dan bukan juga aktivis, tetapi koruptor dan mereka yang menghina agama.***