Dalam kesempatan itu juga, Gus Fatah mengatakan kalau hilangnya KRI Nanggala-402 di hari Rabu itu adalah hari yang buruk, menurut literatur yang mereka pahami.
“Kita melihat bahwa kejadiannya itu Rabu dini hari. Nah dalam literatur yang kami pahami adalah hari nahas banyak kejadian besar di hari itu,” ujarnya.
Kemudian, Gus Fatah mengatakan bahwa ada sebuah pesan yang disampaikan kepada masyarakat di balik terjadinya peristiwa tersebut.
Ia juga berharap dengan doa dan ritual yang dilakukan ini bertujuan agar tidak terjadi bencana-bencana lain di kemudian hari.
“Dan sebenarnya di situ ada pesan besar kepada masyarakat secara umum bahwa akan adanya sebuah peristiwa bencana yang terkait dengan air laut, tsunami misalnya,” ujarnya.
Diketahui, ritual yang digelar Persatuan Dukun Nusantara itu dimulai pada pukul 15.00 WIB, dan kemudian dilanjutkan dengan doa.
Dalam proses ritual itu, Persatuan Dukun Nusantara melarungkan sejumlah sesajen ke tengah laut dengan kondisi mereka yang berlayar mengenakkan perahu nelayan.*** (Artikel ini sebelumnya pernah tayang di ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com berjudul "Gelar Ritual atas Hilangnya KRI Nanggala 402, Ketua Perdunu: Ada Pesan Besar”)