Dia juga menyesalkan atas munculnya beberapa nama yang dikenalnya sangat kuat dan memiliki integritas tinggi dalam memberantas korupsi, seperti Novel Baswedan.
"Nama-nama yang beredar itu adalah orang-orang yang saya sebut sangat tough, orang-orang yang punya pendirian, dan orang-orang yang gak takut apapun," ungkapnya.
Justru orang-orang semacam itu, menurutnya, yang dibutuhkan dalam memberantas korupsi di Tanah Air.
Oleh karena itu, Saut Situmorang menegaskan bahwa TWK tersebut adalah salah satu upaya pihak tertentu untuk menyingkirkan orang-orang kuat di KPK.
Orang-orang yang diyakininya berani melawan ketidakadilan, ketidakbenaran, dan ketidakjujuran di Tanah Air.
Baca Juga: Hukum dan Berat Zakat Fitrah, Siapkan Jelang Idul Fitri 2021
Jika keadaannya seperti ini, menurutnya, justru tim yang dibentuk KPK nantinya tidak akan berani melawan pemerintahan jika kasus korupsi tersebut kebetulan terjadi di kubu pemerintahan.
"Ini membentuk tim tempur yang kuat atau memang mau membentuk tim tempur yang lemah di dalam memberantas korupsi yang Indeks Persepsi Korupsinya (IPK) semakin menurun," katanya.
Lebih lanjut, Saut Situmorang juga menyoroti jenis-jenis pertanyaan dalam TWK tersebut.