Dia berpendapat bahwa tidak perlu memasukkan soal-soal yang bersinggungan dengan FPI hingga LGBT karena hanya akan menambah rumit KPK.
"Jadi maksud saya gini loh, udahlah, ini pemberantasan korupsi jangan masukin variabel-variabel yang gak penting, dua bukti yang cukup udah put them in the jail, gitu aja udah," tutup Saut Situmorang.
Dari kabar yang beredar, terdapat pertanyaan dalam TWK yang menanyakan hal semacam ini.
"Kenal Rizieq (Rizieq Shihab) enggak, tanggapan tentang pembubaran FPI dan HTI seperti apa. LGBT dilarang di Indonesia, terus tanggapan saudara seperti apa"
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu dikabarkan mengambil 70 hingga 80 persen dari seluruh porsi soal. Soal dibuat dalam pilihan ganda dan esai.***