Ahli Fisika dan Jubir Satgas Covid-19 Tepis Isu Miring Vaksin Mengandung Magnet

- 29 Mei 2021, 14:37 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito buka suara terkait kabar vaksin covid-19 mengandung magnet.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito buka suara terkait kabar vaksin covid-19 mengandung magnet. /covid19.go.id/Medcom/Mardji

PR BEKASI - Belakangan ini beredar di jagat sosial media, video mengenai seseorang setelah di vaksin Covid-19 tubuhnya mengandung magnet.

Video itu berisi seseorang menempelkan koin di lengan seseorang yang sudah di vaksin Covid-19 kemudian koin tersebut tidak jatuh seakan akan tertarik magnet yang ada di lengan seseorang yang sudah di vaksin itu.

Terkait adanya kabar tersebut juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar dan vaksin Covid-19 tidak mengandung magnet.

Baca Juga: Tim SAR Sat Brimob Polda Jabar Laksanakan Pemantauan Debit Air Wilayah Cipendawa

Hal itu Disampaikan Wiku, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat, 29 Mei 2021.

"Vaksin tidak mengandung magnet, koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya sehingga menimbulkan daya magnet," ujar wiku dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Ia meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dengan mencari fakta atas informasi tersebut berdasarkan bukti ilmiah dan berita yang berasal dari media atau kanal yang resmi.

Baca Juga: Singgung Nasib Buzzer Saat Abdee Slank Jadi Komisaris, Rocky Gerung: Kalau Mau Duit Besar Mesti Pakai Otak

"Informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebar berita bohong atau hoaks," ucapnya.

Ia mengatakan, hoaks juga dapat menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sebelumnya, ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm menegaskan tidak mungkin ada microchip magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kabid Humas Polda Jabar: Satu Keluarga Diisolasi, Personel Polresta Bandung Berikan Bantuan Sembako

Dia menjelaskan ukuran jarum vaksin yang sangat kecil, yakni sepersekian milimeter, hanya akan mampu membawa partikel magnetis dengan kadar yang sangat rendah.

"Bahkan jika Anda menyuntikkan partikel yang sangat magnetis, ukurannya akan sangat kecil, sehingga tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda," kata Palm.

Palm turut memaparkan koin dapat dengan mudah menempel di kulit karena ada minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda tersebut.

Baca Juga: Abdi Slank Diangkat Jadi Komisaris Telkom, Ahmad Dhani: Kepercayaan Presiden pada Musisi Patut Diapresiasi

"Koin, bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil," kata dia.

Peneliti vaksin sekaligus profesor perkembangan biologi dan sel di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Dr Thomas Hope menyebutkan vaksin Covid-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air dan bahan kimia yang menjaga pH, sehingga tidak ada bahan apa pun yang dapat berinteraksi dengan magnet, merujuk laporan AFP.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Difitnah Gelapkan Donasi Palestina, Sosok Ini yang Diduga Menyebar Fitnah

Menurut lembar fakta yang disediakan oleh otoritas kesehatan di AS dan Kanada, vaksin Covid-19 yang tersedia (Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson atau AstraZeneca) tidak ada yang mencantumkan bahan berbasis logam.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, di situs resmi mereka menegaskan tidak ada "pelacak" dalam vaksin.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah