Kaget Yaqut Buat TWK untuk Penceramah Agama di Indonesia, Pakar: Ini Kok Jadi Mirip-mirip Negara Komunis?

- 2 Juni 2021, 18:55 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kiri) dan pakar perilaku sosial Arief Munandar (kanan). Pakar perilaku sosial, Arief Munandar pertanyakan jadi mirip negara komunis seiring kaget dengan Menag Yaqut Cholil Qoumas soal TWK.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kiri) dan pakar perilaku sosial Arief Munandar (kanan). Pakar perilaku sosial, Arief Munandar pertanyakan jadi mirip negara komunis seiring kaget dengan Menag Yaqut Cholil Qoumas soal TWK. /Kolase foto dari Instagram @gusyaqut dan @bangarief

Sehingga, sambung Arief, umat beragama bisa melakukan ibadahnya dengan baik. Maka dari itu dia berpendapat bahwa ini menjadi satu hal yang paradoks dan mengerikan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Beri Sinyal ke Megawati, Arief Munandar: Bisa Jadi Sudah Deal di Bawah Meja dengan Jokowi

"Gua jadi ngeri ya dengan situasi seperti ini di mana ada gejala bahwa pemerintah lewat beberapa pintu ingin mengontrol cara berpikir rakyatnya," ujarnya.

Pakar tersebut berpendapat bahwa semakin ke sini, Indonesia justru semakin menyerupai negara komunis.

"Ini kok jadi mirip-mirip negara komunis gitu loh, iya kan? Di negara-negara otoriter, seperti Korea Utara dan China, itu pemerintah kan memang masuk sangat jauh ke dalam ranah privat dari masyarakatnya," ucapnya.

"Kemudian pemerintah berusaha dengan berbagai cara untuk mengontrol cara berpikir masyarakat," kata Arief menambahkan.

Baca Juga: Arief Munandar: yang Namanya Negara Zionis Israel Ini Memang Sama Sekali Tak Bisa Dipercaya

Hal tersebutlah, tegas Arief, yang dikhawatirkannya, bisa dibayangkan kalau misalnya penceramah agama sudah harus disertifikasi oleh pemerintah, dan diuji oleh pemerintah, termasuk dengan hal-hal yang berhubungan dengan ideologi negara. Bisa gawat menurutnya.

"Kebayang gak sih nanti ya, kalau kita kemudian datang dalam ceramah di masjid-masjid isinya akan relatif seragam gitu. Nanti akan susah dibedakan ini antara ceramah agama dengan kuliah Pancasila," tuturnya.

"Jadi ini yang gua khawatirkan, coba lu bayangin, misalnya orang-orang seperti Ustaz Adi Hidayat, Aa Gym, atau UAS masa iya mau disertifikasi. Gua ragu Menag bisa menang adu wawasan keagaman sama mereka," sambungannya.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah