Pakar Epidemiologi UI: Indonesia Sudah Lama dalam Kondisi ‘Herd Stupidity’ Atasi Pandemi Covid-19

- 21 Juni 2021, 19:58 WIB
Petugas kebersihan melintas di depan mural tentang pandemi COVID-19 di Kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (15/9/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro selama dua pekan atau hingga 28 Juni 2021, hal tersebut dilakukan karena penyebaran COVID-19 di Jakarta dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Petugas kebersihan melintas di depan mural tentang pandemi COVID-19 di Kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (15/9/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro selama dua pekan atau hingga 28 Juni 2021, hal tersebut dilakukan karena penyebaran COVID-19 di Jakarta dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc. /GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menyebutkan bahwa Indonesia sudah lama dalam kondisi herd stupidity atau kebodohan komunal atas pandemi Covid-19.

Pandu Riono menjelaskan bahwa kondisi herd stupidity itu tercipta karena masyarakat maupun pemerintah melakukan kebodohan komunal yang memicu lonjakan kasus Covid-19.

Cerminan dari herd stupidity diantaranya tidak disiplin protokol kesehatan 5 M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi) serta tidak mau divaksin Covid-19.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Beri Hadiah untuk Ulang Tahun Jokowi Ke-60: Lonjakan Kasus yang Tidak Terbendung

Hal tersebut disampaikan Pandu Riono melalui cuitan di akun Twitternya @drpriono1.

“Indonesia sudah lama dalam kondisi "Herd Stupidity". Perilaku manusianya yang dorong replikasi virus , memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular,” kata Pandu Riono sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Senin, 21 Juni 2021.

“Manusia yang mendapat amanah jadi pejabat dan manusia-manusia lain yang tidak berperilaku 5M dan enggan divaksinasi,” ucap Pandu Riono melanjutkan.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi: Lonjakan Covid-19 Bukan Dampak Mudik Lebaran, Ini Kegagalan Pemerintah

Pandu Riono menyinggung soal mudik atau perjalanan pulang kampung Lebaran 2021.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x