Baca Juga: Dituduh Pemuja Dajjal karena Miliki Tato Illuminati, Ivan Gunawan: Duh Tato Puluhan Tahun Baru Rame
"Contohnya, masih ada rencana pembangunan jalan tol dengan ratusan triliun, masih ada pembangunan ibu kota baru, masih ada rencana pemberian modal ke BUMN untuk menyelamatkan kereta api cepat Jakarta-Bandung," tuturnya.
"Sementara rakyat melihat oksigen susah, obat-obatan susah, utang ke rumah sakit belum dibayar, insentif nakes belum dibayar," ujar Said Didu.
Terakhir, Said Didu menyimpulkan adanya distorsi kebijakan, yang akhirnya membuat rakyat ragu.
"Pemerintah tidak menyiapkan kebutuhan rakyat, sementara rakyat dilarang bergerak, tapi di pihak lain pemerintah masih punya uang untuk membayar hal yang tidak penting," kata Said Didu.***