Media Asing Soroti Aksi Relawan Sepeda Pengantar Obat-obatan untuk Pasien Isoman di Semarang

- 30 Juli 2021, 15:29 WIB
Arrahman Surya Atmaja, relawan pengendara sepeda berusia 35 tahun menggantung obat vitamin di pagar rumah yang diisolasi Covid-19 di Semarang.
Arrahman Surya Atmaja, relawan pengendara sepeda berusia 35 tahun menggantung obat vitamin di pagar rumah yang diisolasi Covid-19 di Semarang. /Budi Purwanto/Reuters

PR BEKASI - Media kembali soroti Indonesia, kali ini kepada seorang relawan di Semarang yang mengantarkan obat-obatan untuk pasien isolasi mandiri menggunakan sepedanya.

Arrahman Surya Atmaja yang mengayuh sepeda melalui kota Semarang, berhenti di apotek untuk mengambil beberapa vitamin.

Hal itu dilakukan sebelum dia kembali untuk mengantarkan vitamin tersebut kepada pasien isolasi mandiri.

Baca Juga: Cara Mendapat Obat Gratis dari Kemenkes untuk Pasien Covid-19 yang Jalani Isoman di Rumah

Pria berusia 35 tahun itu merupakan anggota dari sekelompok kecil relawan pengendara sepeda yang menjalankan tugas untuk orang-orang yang sedang isolasi mandiri di kota Semarang.

"Saya pikir betapa sulitnya berada dalam isolasi mandiri ketika terinfeksi Covid-19, jadi semoga dengan ini, kami dapat membantu orang-orang yang ada," kata Arrahman, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 30 Juli 2021.

Arrahman juga mengatakan bahwa pengiriman obat atau vitamin adalah permintaan yang paling umum, yang diambil melalui WhatsApp atau Instagram.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Media Asing Soroti Gereja Katolik Jakarta hingga Hasil Undian Tunggal Putra

Pada suatu kali, dia tanpa sadar pernah melakukan pengiriman ke bangsal ICU rumah sakit, hal itu adalah situasi yang dia coba hindari.

"Saya sempat takut, tapi perasaan saya hilang ketika saya ingat saya hanya ingin membantu," katanya.

Sementara pengendara sepeda lainnya juga mencoba memastikan pengiriman tanpa adanya kontak dengan pasien.

Baca Juga: Media Asing Soroti Gereja Katolik di Jakarta, Ubah Pusat Pelayanan Pastoral Jadi Bangsal Covid-19

Arrahman dan relawan lainnya sering kali harus mengangkat sepeda mereka untuk melewati barikade yang menghalangi di 'zona merah' atau area dengan infeksi tinggi.

"Mungkin karena kita membantu masyarakat, entah bagaimana kekebalan kita meningkat, mungkin seperti itu," ujarnya.

Indonesia telah menjadi episentrum Covid-19 di Asia Tenggara dengan rekor infeksi dan kematian pada bulan ini.

Baca Juga: Media Asing Soroti Pelonggaran PPKM di Indonesia, Didorong Masalah Sosial dan Ekonomi

Total infeksi telah melampaui 3,2 juta, termasuk hampir 87.000 kematian.

Di Semarang saja, pejabat telah melaporkan sekitar 78.000 kasus infeksi dan lebih dari 5.600 kematian.

Meskipun begitu, pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x