Penuturannya tersebut sejalan dengan pernyataan Maria Popp dan Stephania Weibel dari Chochrane Authors yang turut diunggahnya ke Twitter.
"Bukti saat ini tidak mendukung penggunaan Ivermectin untuk mengobati atau mencegah Covid-19, kecuali jika itu adalah bagian dari uji coba acak yang dirancang dengan baik," kata Maria Popp dan Stephania Weibel.
Sebagai infromasi, Ivermectin kerap digunakan sebagai alternatif obat terapi Covid-19 setelah eksprimen yang dilakukan para peneliti di Universitas Monash, Australia.
Penelitian tersebut menemukan bahwa satu dosis Ivermectin dapat menghentikan pertumbuhan virus Covid-19 pada kultur sel dalam waktu 48 jam.
Kendati demikian, temuan itu dinilai tidak cukup kuat untuk membuktikan efektivitas Ivermectin sebagai obat terapi Covid-19.***