Media Asing Soroti Polisi Indonesia Tangkap 53 Tersangka Teroris, Diduga Rencanakan Serangan saat HUT ke-76 RI

- 22 Agustus 2021, 17:00 WIB
Media asing soroti Polisi Indonesia yang telah berhasil menangkap 53 gerilyawan yang diduga merencanakan serangan pada Hari Kemerdekaan Indonesia.
Media asing soroti Polisi Indonesia yang telah berhasil menangkap 53 gerilyawan yang diduga merencanakan serangan pada Hari Kemerdekaan Indonesia. /Reuters/W. Kurniawan

PR BEKASI - Media asing Reuters kembali menyoroti Indonesia, kali ini polisi Indonesia telah berhasil menangkap 53 gerilyawan yang diduga merencanakan serangan pada Hari Kemerdekaan Indonesia.

Tersangka tersebut termasuk anggota jaringan yang dipersalahkan atas serangan-serangan masa lalu seperti Bom Bali 2002.

Beberapa dari mereka yang ditangkap berasal dari kelompok Jemaah Islamiah (JI), yaitu sebuah jaringan jihad yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda.

Baca Juga: Ngabalin Imbau Rakyat Tak Terprovokasi Isu Taliban Sudah Berubah: Ingat, Dia Masih Teroris Internasional

Serta Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diilhami oleh Negara Islam, yang dipersalahkan atas pemboman gereja di pulau Sulawesi pada Maret.

Dimana Negara Islam Irak dan Suriah telah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Argo Yuwono selaku juru bicara kepolisian nasional, mengatakan bahwa penangkapan telah terjadi di 11 provinsi dalam seminggu menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Al Qaeda Yaman Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Taliban di Afghanistan, Sebut Jihad dengan Cara Realistis

“Dari 53 orang ini, dari jaringan Jamaah Islamiyah sebanyak 50 orang,” kata Argo Yuwono, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 22 Agustus 2021.

"Mereka mengejar orang-orang dari pemerintah," katanya.

Argo Yuwono juga mengatakan bahwa mereka ingin memanfaatkan momentum di hari kemerdekaan.

Baca Juga: 55 Anggota DPR AS Ajukan RUU untuk Sanksi Pendukung Hamas dan Jihad

Dia menambahkan bahwa polisi telah menyita senjata, amunisi, dan kotak sumbangan yang digunakan untuk menggalang dana.

Serangan militan di Indonesia termasuk Bom Bali pada 2002, diyakini telah diatur oleh JI.

Di mana pada kejadian tersebut telah menewaskan lebih dari 200 orang termasuk puluhan warga Australia.

Baca Juga: Terduga Teroris JAD Ditangkap di Tasikmalaya, Pernah Ikut Pelatihan Terorisme di Gunung Galunggung

Sementara Abu Bakar Bashir selaku pemimpin spiritual JI, meninggalkan penjara pada Januari lalu setelah menjalani hukuman 10 tahun.

Kebangkitan serangan telah dikaitkan dengan ratusan orang Indonesia yang pergi ke Suriah dan Irak untuk memperjuangkan Negara Islam sebelum kembali.

Kata seorang pejabat di unit kontra-terorisme Indonesia, lebih dari 120 gerilyawan telah ditangkap tahun ini.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x