Refly Harun Soroti Sosok Napoleon Bonaparte, Diduga Penghajar Muhammad Kece di Rutan

- 21 September 2021, 11:20 WIB
Refly Harun memanggapi sosok Irjen Napoleon
Refly Harun memanggapi sosok Irjen Napoleon /YouTube/Refly Harun

PR BEKASI - Mantan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Napoleon Bonaparte saat ini tengah ramai diperbincangkan.

Pasalnya, Napoleon Bonaparte diduga melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun turut menyoroti sosok Napoleon Bonaparte.

Baca Juga: Divonis 4 Tahun, Napoleon Bonaparte: Lebih Baik Mati daripada Martabat Keluarga Saya Dilecehkan

Refly Harun menyinggung soal pernyataan polisi mengenai Napoleon Bonaparte yang disebut masih merasa seperti atasan penjaga rutan.

Menurut Refly Harun, wajar saja bila Napoleon Bonaparte masih merasa seperti atasan, mengingat ia adalah jenderal bintang dua.

"Maklum saja, secara dia jenderal bintang dua. Sehingga kalau ada perasaan seperti itu ya wajar saya ya," ujarnya, seperti dikutip dari kanal YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Dituduh Dalang Penghapusan 'Red Notice' Djoko Tjandra, Napoleon Bonaparte: Saya Merasa Dizalimi

Pernyataan bahwa Napoleon Bonaparte masih merasa seperti atasan penjaga rutan ini sendiri disampaikan oleh sejumlah pihak dari kepolisian.

Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Depok.com dalam artikel "Napoleon Bonaparte Disebut Masih Merasa Atasan Penjaga Rutan, Refly Harun: Wajar, Dia Jenderal Bintang Dua", Refly pun heran lantaran pihak kepolisian bisa dengan blak-blakan mengungkap kesalahan

"Mereka rata-rata sepertinya tidak sayang mengungkapkan kesalahan Napoleon Bonaparte. Kesannya seperti itu, padahal Napoleon sendiri adalah seorang jenderal bintang dua. Tentu mungkin sudah diberhentikan ketika dia divonis," kata Refly Harun.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Red Notice Djoko Tjandra, Jaksa: Irjen Napoleon Bonaoparte Didakwa Terima Suap Rp6 M

"Memang kasus dia belum inkrah, barangkali belum juga dicopot dari kedinasannya secara resmi karena belum inkrah. Masih mengupayakan proses mungkin kasasi sekarang ini, atau banding saya tidak tahu," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, publik sempat dibuat heboh dengan dugaan penganiayaan terhadap tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kece yang diduga dilakukan oleh Napoleon Bonaparte di dalam sel.

Penganiayaan tersebut kabarnya terjadi pada Agustus 2021 lalu di dalam sel Rutan Bareskrim Polri.

Baca Juga: Irjen Napoleon akan Bongkar Kasus DjokTjan, DPR: Harus Dibuka Semuanya, Agar Terang Benderang

Napoleon Bonaparte pun telah mengakui bahwa ia melakukan tindak kekerasan kepada Kece lantaran tidak terima agamanya dinistakan.

Sementara itu, belum lama ini Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut bahwa pihak kepolisian hingga saat ini masih mendalami dugaan adanya kelalaian petugas penjaga rutan.

"Sedang didalami, makanya empat penjaga tahanan itu sedang kita periksa. Nanti melalui pemeriksaan kita akan tahu seperti apa kejadian yang sebenarnya," ujarnya.

Baca Juga: Komentari Permintaan Maaf Deddy Corbuzier Soal Santri Tutup Telinga, Refly Harun: Harus Jadi Pembelajaran

Lebih lanjut, Argo mengatakan ada anggapan bahwa Napoleon Bonaparte masih merasa dirinya atasan dari para penjaga rutan.

Pihaknya pun kini memeriksa empat petugas penjaga rutan, serta tiga warga binaan lainnya.***(Annisa Fauziah/Pikiran Rakyat Depok)

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x