PR BEKASI - Kasus kekerasan seksual di Universitas seakan terkena efek domino dengan munculnya berbagai pengakuan dari para penyintas yang muncul satu persatu.
Para penyintas ini bukannya tak ingin pelaku kekerasan seksual di kampus bisa mendapat hukuman, yang rata-rata diterima dari dosen mereka, tetapi apa daya kurangnya bukti dan pandangan masyarakat seakan menghantui.
Pasalnya, di Indonesia sendiri masih kerap terjadi penuduhan pada penyintas kekerasan seksual dengan mempertanyakan apa yang sudah dia lakukan, dan ujungnya korban merasa makin tersudut.
Baca Juga: Waligereja Prancis Setuju Beri Kompensasi Korban Pelecehan Seksual Pastor di Gereja Katolik
Salah satu penyintas kekerasan seksual di kampus buka suara akan pengalamannya dengan salah satu dosen di Universitas di Jawa Timur.
Dikisahkan Ms. N, kronologi awalnya terjadi saat dia masih menjadi mahasiswa baru dan dipilih sebagai bendahara.
Dalam perkuliahan, biasanya seorang dosen akan mengabarkan ketua kelas jika berhalangan hadir atau memberikan tugas.
Namun, tak begitu dengan salah satu dosen di tempat Ms. N berkuliah, dia malah menghubungi bendahara dan mengirimkan pesan.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Youtube Mata Najwa