"Tetapi barangkali ini menjadi blazing in disguise juga karena pada akhirnya ada forum untuk mengungkapkan semua ini kalau seandainya memang Haris Azhar yakin dengan data-data yang dia punya," tuturnya.
Karena, kata Refly Harun, Haris Azhar tidak hanya mengungkapkan keterlibatan Luhur, tetapi juga jenderal-jenderal dan mantan-mantan jenderal.
Dia menjelaskan bahwa Blok wabu ini konon memiliki cadangan emas yang luar biasa.
"Kalau Freeport luar biasa, ini Blok Wabu luar biasa juga. Karena itu kita akan saksikan bagaimana proses ini berjalan," ujarnya.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan Tantang Haris Azhar dan Fatia Bertemu di Pengadilan Usai Proses Mediasi Gagal Lagi
Penting untuk diketahui, Blok Wabu alias Gunung Emas belakangan menjadi perbincangan publik usai Haris Azhar mengunggah video berjudul “Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya Jendaral BIN Juga Ada” dalam kanal Youtube pribadinya.
Dalam video itu disebutkan ada permainan penguasaan tambang yang diungkap dalam laporan bertajuk “Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya”.
Laporan itu diluncurkan YLBHI, WALHI Eksekutif Nasional, Pusaka Bentala Rakyat, WALHI Papua, LBH Papua, KontraS, JATAM, Greenpeace Indonesia, Trend Asia, dan gerakan #BersihkanIndonesia.
Baca Juga: Luhut Janji Mundur Jika Terima Uang dari Bisnis PCR, Refly Harun: Tergantung Presiden Jokowi
Berdasarkan laporan yang dikemukakan tersebut, ada empat perusahaan yang teridentifikasi menguasai konsesi lahan tambang di Blok Wabu. Satu di antaranya adalah PT Madinah Qurrata'ain (PTMQ) yang diduga terhubung dengan Toba Sejahtra Group.