“Oleh karena itu tadi kami mendapatkan persetujuan aklamasi dari peserta untuk dilaksanakan voting segera,” ucap Eddy.
Harapannya, pemilihan berjalan tidak terlalu lama sehingga akan diketahui segera siapa Ketua Umum PAN periode 2020-2025.
Dari 590 pemilih, 22 DPD PAN memiliki sengketa kepengurusan sehingga dibekukan kepesertaannya.
Emrus Sihombing, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, menilai bahwa kericuhan yang terjadi pada kongres tersebut merupakan bukti bahwa partai tersebut tengah mengalami ketidakdewasaan politik.
Baca Juga: WHO Ragukan Soal Deteksi Virus Corona, Ini Kata DPR dan Medical Officer Indonesia
Emrus menyatakan bahwa tindakan para pengurus PAN tersebut dapat memberi penilaian buruk mengenai partai politik kepada masyarakat.
Perilaku melempar kursi membuktikan bahwa para politisi PAN masih mengedepankan emosi dalam bertindak.
Partai yang seharusnya dapat menjadi teladan politik untuk masyarakat akan terlihat sebagai partai yang kisruh akibat perbedaan politik antarfaksi.
Baca Juga: Aktris Nanie Darham Ditangkap Polisi, Diduga Jadi Pengedar Kokain