Menuju HPSN: KLHK Siapkan Standarisasi Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sampah

- 14 Februari 2020, 17:55 WIB
ILUSTRASI sampah.*
ILUSTRASI sampah.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Dalam rangka menuju peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2020, serta untuk memperkuat pengelolaan sampah, penanganan sampah di laut dan pengelolaan sampah plastik pada 5 destinasi pariwisata prioritas nasional. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyiapkan beberapa standar dalam pengelolaan sampah.

Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan (Pustanlinghut) KLHK Noer Adi Wardojo menyampaikan bahwa saat ini bisnis baru jasa pengelolaan sampah yang terpadu dan lebih bertanggungjawab terus berkembang di Indonesia . Hal itu merupakan bentuk perbaikan pengelolaan sampah dari sumbernya dengan pendekatan bottom up.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi KLHK lebih lanjut Noer menerangkan Indonesia telah bergerak menuju circular economy melalui tersedianya produk-produk plastik ramah lingkungan yang menggunakan bahan baku berupa plastik daur ulang domestik.

Baca Juga: Imam Nahrawi Didakwa Terima Suap Rp 11,5 Miliar

“Dalam mengatasi residu sampah dari kegiatan pemilahan dan pengolahan, alternatif pengolahannya adalah teknologi pengolah sampah berbasis thermal yang saat ini telah tersedia di pasaran dengan kapasitas pengolahan skala kecil, menengah dan besar,” terang Noer.

Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar juga menyampaikan bahwa Circular Economy sudah menjadi kosep dan tema besar dari pengelolaan sampah di Indonesia.

Oleh sebab itu supaya Circular Economy bisa maksimal dalam solusi pengelolaan sampah, perlu dibangun ekosistem yang baik.

Baca Juga: WNI Asal Wuhan yang Berada di Natuna Akan Dipulangkan, Jokowi: Tidak Perlu Takut

“Ada ekosistem yang kita bangun, bukan hanya spot-spot saja. Sehingga dari hulu hingga hilir, proses pengelolaan sampah dapat berjalan dengan baik,” katanya.

Menurutnya, untuk membangun Circular Economy ini dengan baik, perlu banyak hal yang dilakukan. Pertama adalah perlu membangun instrumen-instrumen yang mendukung ekosistem Circular Economy tersebut tumbuh dengan baik.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x