"Makanya tahun 2020 itu saya dapat dua kali musibah. Walaupun Covid-19 jelas musibah terhadap ekonomi dan masyarakat," kata Sri Mulyani.
"Di APBN musibahnya tadi, penerimaan ajlok sampai Rp313 triliun, belanjanya naik lebih dari Rp280 triliun," sambungnya.
"Jadi kalau istilahnya tekor, itu hampir Rp600 triliun. Triliun, kita ngomongin triliun ya, Rp600 triliun tekornya. Karena belanjanya naik, pendapatannya drop," ujar Sri Mulyani.
Karena kondisi keuangan negara yang terus merosot tajam, Sri Mulyani pun mau tak mau harus mengambil pilihan, yakni dengan cara berutang.
Menurut Sri Mulyani, di tengah krisis pandemi Covid-19 saat itu, dirinya tak memiliki pilihan lain selain negara harus berutang.
"Jadi kalau tadi bicara tentang utang, kalau udah kayak gitu terus ngapain? Should we semuanya gak ngapa-ngapain atau you have to do something? Gak ada choice kan situasinya," tutur Sri Mulyani.***