Rawan Jadi Lokasi Penyebaran Virus Corona, Ombudsman Lakukan Sidak Kesiapan Transportasi Publik

- 12 Maret 2020, 18:57 WIB
KETUA Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya, Teguh P Nugroho memaparkan laporan tahunan 2019 di Kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 11 Maret 2020.*
KETUA Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya, Teguh P Nugroho memaparkan laporan tahunan 2019 di Kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 11 Maret 2020.* /ANTARA/Laily Rahmawaty/

PIKIRAN RAKYAT - Transportasi publik sebagai salah satu tempat yang selalu ramai menjadi perhatian utama terkait media penyebaran virus corona atau COVID-19.

Sejak Indonesia mengonfirmasi adanya kasus posituf virus corona, pihak-pihak pengelola transportasi publik mengklaim bahwa stasiun dan halte telah difasilitasi dengan cairan pencuci tangan atau Hand Sanitizer.

Dalam hal ini, Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Jakarta Raya akan ikut mengawasi bentuk-bentuk kesiapan pihak pengelola transportasi publik terhadap virus corona.

Sayangnya, berdasarkan laporan yang mereka terima, dari hasil pengecekan langsung oleh para asisten ORI ke lapangan, klaim yang dinyatakan oleh pihak-pihak pengelola transportasi publik tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan lantaran tidak semua stasiun menyediakan hand sanitizer.

Baca Juga: Beredar Kabar Negara Sudah Tidak Mampu Biayai Pencetakan Dokumen Kependudukan dengan Hanya Gunakan Kertas HVS, Cek Faktanya 

"Masih terlihat, klaim commuterline sudah menyediakan sanitizer di setiap stasiun, tapi itu ternyata belum seluruhnya," kata Ketua Ombudsman RI Jakarta Raya, Teguh P Nugroho di Kantor Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Oleh sebab itu, ke depannya pihak ORI Perwakilan Jakarta Raya akan melakukan pemeriksaan berbentuk Inspeksi Mendadak (Sidak) demi meningkatkan kewaspadaan instansi terkait terhadap penyebaran virus corona di Indonesia.

"Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pemeriksaan. Minimal sidak atas inisiatif sendiri terkait penanganan virus corona oleh rekan-rekan di Pemprov dan transportasi publik di wilayah Jakarta," ujar Teguh.

Upaya ini dilakukan bukan untuk mendorong kepanikan, kata Teguh, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sebab, pihaknya khawatir jika peristiwa seperti di Italia justru terjadi juga di Indonesia, terkhusus di Jakarta. Dari kasus yang menimpa 20 orang, tiba-tiba dalam dua minggu melonjak naik menjadi 9.000 orang.

Baca Juga: Terungkap Penjual Miras Oplosan yang Tewaskan 2 Orang Bekasi, Kini Ditangkap Polisi 

"Kita harap itu tidak terjadi kalau kita lebih waspada. Sebetulnya itu yang ingin kami dorong, bukan kepanikan," kata Teguh.

Sidak yang nantinya akan digelar juga merupakan bentuk uji realisasi berbagai instansi terkait seperti pengelola transportasi publik terhadap Instruksi Presiden terkait penanganan bencana global.

ORI akan melihat apakah mereka sudah melaksanakan instruksi tersebut atau belum. Mereka juga akan memastikan apakah penyediaan layanan transportasi publik tersebut telah menerapkan protokol kesehatan paling standar untuk mencegah virus corona atau belum.

"Minimal protokol kesehatan paling standar seperti pemeriksaan suhu tubuh, hand sanitizer, fasilitas kesehatan yang bisa menjadi fasilitas rujukan minimal standarnya di situ," tutur Teguh.

Baca Juga: Jadi yang Pertama, Ridwan Kamil Resmikan Bus Ramah Penyandang Disabilitas 

Sementara itu, layanan transportasi publik MRT mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan suhu tubuh kepada para penumpangnya.

Dalam sidak nanti, tim ORI Jakarta Raya juga akan memastikan apakah pengecekan suhu tubuh yang dilakukan oleh pihak pengelola MRT telah sesuai standar atau belum.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x