Pertama Kalinya, Tiongkok Laporkan Tidak Ada Warga Negaranya yang Positif Virus Corona dari Warga Negaranya sebagai Penambahan Kasus Baru

- 19 Maret 2020, 11:40 WIB
OPTIMISME publik, tangkapan layar dari sebuah video yang memperlihatkan para petugas medis di Tiongkok tersenyum ketika melepas masker wajah.*
OPTIMISME publik, tangkapan layar dari sebuah video yang memperlihatkan para petugas medis di Tiongkok tersenyum ketika melepas masker wajah.* /Daily Stara/

PIKIRAN RAKYAT - Pertama kalinya sejak wabah virus corona melanda pada Desember lalu, Pemerintah Tiongkok kini mengumumkan pada Kamis, 19 Maret 2020 tidak ada kasus baru virus corona di dalam negerinya.

Kendati demikian, kasus virus corona di luar daratan Tiongkok masih bertambah, termasuk Indonesia.

Tercatat tidak ada kasus baru virus corona di Tiongkok ini menjadi catatan penting dalam upaya mengatasi wabah virus corona yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari South China Morning Post, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengatakan, hal ini juga merupakan pertama kalinya di Provinsi Hubei, tempat penyakit covid-19 ini mencatat tidak ada kasus baru baik domestik maupun dari luar negeri.

Baca Juga: Cek Fakta : Beredar Kabar Pemakaman Ditutup dan Jenazah Diminta Disimpan Sementara di Rumah Imbas Virus Corona, Simak Faktanya 

Namun meski catatan nol kasus WN Tiongkok di negaranya sendiri, masih terdapat 34 kasus baru positif virus corona yang berasal dari luar negeri atau imported cas.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam dua pekan terakhir.

Dari 34 kasus impor baru itu, 21 di antaranya ada di Beijing. Sejauh ini kota tersebut menduduki rekor tertinggi

Sementara di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei yang merupakan pusat awal penyebaran virus corona juga melaporkan untuk pertama kalinya tidak ada kasus baru virus corona.

Kemarin ada delapan kematian dilaporkan. Keseluruhannya terjadi di Provinsi Hubei. Total angka kematian karena corona di Tiongkok kini sudah mencapai 3.245.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Terus Melonjak, Pemerintah Bekasi Siagakan Rumah Sakit Rujukan Tambahan 

Otoritas setempat mengatakan sudah ada 23 kasus dugaan baru telah dilaporkan, dengan jumlah total infeksi sekarang mencapai 80.928. Kemudian sebanyak 70.420 pasien telah dinyatakan sembuh.

Di luar daratan Tiongkok, infeksi yang sekarang menjadi pandemi global masih terus meningkat.

Negara Italia melaporkan 3.526 kasus baru dalam semalam, Jerman 4.070 kasus, dan Spanyol 4.719 kasus. Sedangkan Amerika Serikat melaporkan 1.875 kasus baru.

Kematian global akibat penyakit mematikan ini telah mencapai 8.000, yang sebagian besar berasal dari Tiongkok. Lebih dari 200.000 orang kini telah terinfeksi oleh virus di seluruh dunia.

Baca Juga: Aktor Korea Moon Ji Yoon Meninggal Dunia setelah Sakit Tenggorokan, Pemakaman Dilakukan Tertutup karena Virus Corona 

Zhong Nanshan, seorang ahli epidemiologi Tiongkok terkemuka, mengatakan bahwa tanpa intervensi yang kuat, virus corona tidak dapat dihilangkan.

"Poin inti adalah empat hal yang bisa dilakukan yakni pencegahan dini, deteksi dini, diagnosis dini, dan karantina dini," jelasnya.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa pusat pandemi kini telah pindah ke Eropa, di mana kasus-kasus di Italia dan negara-negara lain di benua itu telah melonjak.

“Sekarang Eropa sedang mengalami gelombang pertama wabah. Jumlah kasus yang dikonfirmasi masih akan bertambah.

"Saya sarankan mereka mengambil langkah-langkah yang lebih kuat untuk bertahan. Mereka harus menguji dan mengarantina keluarga serta kontak dekat orang yang terinfeksi, jangan menunggu sampai gejala muncul,” kata Zhong.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah