Network
PR BEKASI - Profesor Zubairi Djoerban kembali mengingatkan masyarakat Indonesia terkait kenaikan Covid-19 di Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia resmi masuk gelombang ke-3 Covid-19.
Kenaikan status Indonesia ke gelombang ke-3 disebabkan oleh angka kasus Covid-19 yang terus menunjukan kenaikan.
Berkaca pada hari sebelumnya pada Rabu, 8 Januari, Indonesia mencatatkan kasus baru Covid-19 yakni 37.492 ribu.
Kenaikan angka kasus tersebut menjadikan Indonesia saat ini sudah tembus 4,58 juta kasus.
Maka dari itu, masyarakat diminta waspada untuk menghadapi gelombang ke-3 ini.
Terlebih penyebaran varian Omicron yang lebih cepat dan sudah merebak di Indonesia.
Sementara itu, Satgas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Profesor Zubairi Djoerban melalui unggahan di media sosialnya kembali mengingatkan masyarakat Indonesia terkait kenaikan kasus Covid-19 idi tanah air.
Zubairi Djoerban melihat orang terdekatnya banyak yang terinfeksi termasuk para tenaga kesehatan.
Baca Juga: Misteri One Piece 1040, Big Mom Jadi Aliansi Topi Jerami Luffy, Zunisha Khianati Joy Boy
Maka dari itu, ia meminta siapapun jangan pernah meremehkan virus Covid-19.
"Covid-19 sudah mendekati lingkaran dan kerabat saya, termasuk teman nakes. Banyak yang terinfeksi. Sekali lagi, jangan remehkan Covid-19," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dri Twitter @ProfesorZubairi.
Selain itu, Zubairi juga memaparkan terkhusus pada masyarakat yang terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Anime Summer Time Rendering Akan Rilis April 2022, Ini Dia 4 Pemeran Terbarunya
Bagi masyarakat terkena Covid-19 dengan gejala ringan, ia mengimbau agar tetap menjaga protokol kesehatan dan jangan pernah remehkan.
Pasalnya, gejala ringan ini belum tentu dirasakan semua orang, salah satunya bagi kelompok yang rentan, gejala ringan ini bisa jadi berpotensi kematian bagi mereka.
Maka dari itu, Zubairi Djoerban meningkatkan masyarakat untuk hati-hati.
"Bisa jadi bagi sejumlah orang gejalanya ringan, tapi untuk yang lain, seperti kelompok rentan, bisa jadi berpotensi kematian. Hati-hati," ujarnya.***
