Smong Menghantui Lokasi Baru Ibu Kota Negara Indonesia

- 25 April 2020, 12:50 WIB
ILUSTRASI tsunami.*
ILUSTRASI tsunami.* /STEFAN KELLER/PIXABAY/

Baca Juga: Afrika Hadapi Pandemi Virus Corona dan Wabah Malaria di Waktu yang Bersamaan

Sementara di Indonesia tengah dan timur tepatnya di Laut Banda, diduga longsor bawah laut terjadi lebih sering. Smong akibat longsor di bawah laut bisa sangat tinggi, 50-100 meter.

Pernyataan Widjo terkait potensi smong di calon lokasi ibu kota baru tersebut mengomentari berita yang dilansir BBC News berjudul Tsunami risk identified near future Indonesian capital yang dipublikasikan Rabu 22 April 2020.

Tim peneliti Inggris dan Indonesia menggunakan data seismik untuk menginvestigasi sendimen dan struktur bawah Laut Makassar.

Mereka memetakan bukti longsoran-longsoran bawah laut purba di Selat Makassar antara Pulau Kalimatan dan Sulawesi.

Baca Juga: Waktunya Berinvestasi di Sektor TI, Untung Besar Saat Pandemi Corona dan Setelahnya

Dari kajian awal diketahui, jika longsoran bawah laut besar terulang, hal itu akan memicu tsunami yang mampu menggenangi Teluk Balikpapan, area yang dekat dengan lokasi baru ibu kota negara.

Akan tetapi, tim peneliti internasional itu sangat berhati-hati dengan reaksi yang berlebihan. Mereka masih harus melakukan banyak penilaian terhadap kondisinya dengan tepat.

Ada sejumlah tsunami yang menghancurkan di Indonesia dalam 15 tahun terkahir. Tsunami itu dipicu berbagai mekanisme.

Gempa megathrust dan tsunami di lepas pantai Sumatra pada 2004 menelan 220.000 korban jiwa di sepanjang wilayah Samudera Hindia, 165.000 korban tersebut ada di Sumatra dan menjadikannya bencana alam terburuk dalam 100 tahun terakhir.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah