Kisah Penjahit Difabel Kebanjiran Pesanan Masker di Tengah Pandemi Virus Corona

- 26 April 2020, 19:19 WIB
NORFARRAH Syahirah Shaari, seorang penjahit berkebutuhan khusus yang tidak memiliki tangan menjadi relawan yang ikut menjahit APD untuk para tenaga medis yang bekerja di rumah sakit.*
NORFARRAH Syahirah Shaari, seorang penjahit berkebutuhan khusus yang tidak memiliki tangan menjadi relawan yang ikut menjahit APD untuk para tenaga medis yang bekerja di rumah sakit.* /Facebook Norfarrah/

Akan tetapi, kata Sardi, dia tidak mampu melayani pesanan hingga ribuan masker sendiri. Sehingga, dia meminta bantuan teman-teman difabel lain untuk menjahit di rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Meme Dancing Coffin Pallbearer Kini Dibuat Versi Miniaturnya Oleh Perusahaan Hong Kong

"Saya yang mengantarkan bahan kainnya ke rumah masing-masing. Jika masker sudah jadi, saya ambil ke rumah mereka. Kami pekan lalu mendapat pesanan 3.500 masker dan pekan ini meningkat hingga 5.000," tutur Sardi.

Dia merasa senang bisa membantu sesama untuk berkarier. Dia juga membuka pelatihan kerajinan bagi warga difabel di rumahnya secara gratis.

"Kami membuat masker itu hanya dijual Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per buah. Saya berharap wabah Covid-19 ini segera berakhir sehingga aktivitas masyarakat kembali bergairah," katanya.

Baca Juga: Saham BUMN Dinilai Lebih Sulit Pulih dari Dampak Pandemi Virus Corona

Menurut Sumarno Punto (64) penjahit lainnya juga merasa senang ketika ikut menjahit masker di tengah pandemi virus corona dan hasilnya bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Karena, tidak ada pelangganya yang menjahitkan pakaian.

"Saya senang bisa membantu membuat masker untuk masyarakat. Saya bisa menjahit masker rata-rata 100 buah per hari," jelasnya.

Menurut dia, masker pesanan tersebut oleh pemesan juga akan dibagikan ke masyarakat secara gratis. Pesanan tidak hanya berasal dari Boyolali, tetapi juga dari Salatiga.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah