Berkah Perajin Makanan di Tengah Pandemi Virus Corona saat Bulan Ramadhan

- 26 April 2020, 20:30 WIB
Ilustrasi pedagang makanan.
Ilustrasi pedagang makanan. //Laman NU Online

Selain Naya, Uni (55) yang merupakan seorang perajin warga Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak, dirinya mengaku selama penyebaran COVID-19 diuntungkan karena pendapatan makanan olahan meningkat.

Baca Juga: Kajian Ramadhan: Kisah Shalih al-Mursi Mimpi Bertemu Ahli Kubur Lusuh yang Tak Didoakan

Produki makanan olahan itu antara lain rangginang, peuyem ketan, dan kue cincin.

Biasanya, kata dia, di hari biasa mendapatkan penghasilan Rp 500.000, namun kini banyak pesanan konsumen.

"Kami saat ini bisa meraup keuntungan bersih dari Rp 250.000 bisa menjadi Rp 500.000 per hari," ujarnya.

Baca Juga: Meme Dancing Coffin Pallbearer Kini Dibuat Versi Miniaturnya Oleh Perusahaan Hong Kong

Kepala Seksi Aneka Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Sutisna mengatakan industri aneka makanan olahan itu dilakukan kaum perempuan untuk membantu pendapatan kepala keluarga dengan alasan penghasilannya kecil.

Kaum perempuan tersebut memproduksi aneka kerajinan makanan olahan di antaranya kerupuk udang, emping, nasi buras, pais pisang, keripik singkong, bugis, peuyeum ketan merah, gipang, kue cincin, opak, timbel, rangginang, bolu, dan lainnya.

Pemasaran aneka makanan olahan dijual di sekitar lingkungan juga berkeliling antarkampung di daerah itu.

Baca Juga: Saham BUMN Dinilai Lebih Sulit Pulih dari Dampak Pandemi Virus Corona

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah