Bertekad Mewujudkan Swasembada Daging, Mentan Panen 1.000 Ekor Pedet di Lombok

- 23 Agustus 2020, 20:41 WIB
 Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat panen 1.000 ekor sapi di Lombok.
Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat panen 1.000 ekor sapi di Lombok. /ANTARA/

PR BEKASI - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, dan Bupati Lombok Tengah Moh. Suhaili Fadhil Thohir melakukan panen 1.000 ekor pedet (anak sapi) hasil IB (Inseminasi Buatan) di Desa Barabali, Lombok Tengah.

"Panen pedet tersebut merupakan upaya menggairahkan peternak, dan para pihak terkait untuk terus bersinergi membangun peternakan yang maju, mandiri dan modern sehingga swasembada daging terwujud," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, di Lombok Tengah pada Sabtu, 22 Agustus 2020, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dia mengatakan, pihaknya bertekad memajukan peternakan Indonesia, khususnya swasembada daging sehingga secara bertahap dapat memenuhi kebutuhan daging di Indonesia sehingga tidak perlu didatangkan lagi dari negara lain.

Baca Juga: MotoGP Styria 2020: Miguel Oliveira Juara, Motor Vinales Terbakar

Menurut Syahrul, NTB merupakan salah satu lokomotif budidaya sapi di Indonesia, sehingga peternakan di NTB harus bergerak lebih kuat guna menopang kebutuhan daging nasional secara mandiri.

Syahrul menjelaskan, bahwa Presiden Joko Widodo mengarahkan agar Indonesia bisa mencukupi kebutuhan pangan dari produksi sendiri.

Saat ini Indonesia masih mengimpor 280 ribu ton daging sapi atau 1,2 juta ekor sapi per tahun.

Baca Juga: Sejarah Singkat Berdirinya Kejaksaan Agung yang Kemarin Kabakaran: dari Dhyaksa Jadi Jaksa

Oleh karena itu, Mentan meminta Gubernur untuk menguatkan pertanian NTB dengan menyiapkan program 1.000 desa sapi, 1 desanya 200 ekor sapi.

Sapi yang dikembangkan oleh Mentan adalah sapi jenis Limosin dan Brahman, termasuk sapi lokal. Sapi di NTB ke depannya akan dikembangkan lebih kuat lagi.

Syahrul menambahkan bahwa panen pedet ini merupakan hasil IB program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) dalam rangka percepatan swasembada daging. Sehingga Indonesia ke depannya dapat mandiri daging sapi.

Baca Juga: Harry Maguire Diperbolehkan Pulang ke Inggris, Martha Kelner: Hukum di Sini Kurang Jelas

Jika program ini berhasil, maka kedepannya kebutuhan nasional terhadap daging sapi bisa dipasok dari NTB.

Panen pedet kali ini juga untuk memastikan potensi peternakan sapi di NTB sebagai kekuatan nasional. Sehingga peningkatan penyediaan daging melalui program Sikomandan berhasil diwujudkan.

Zulkieflimansyah, Gubernur NTB juga turut mengapresiasi program prioritas Mentan, yaitu program 1.000 desa sapi.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Terbaring Sakit, Warganet: Minta Doanya ke Jokowi Saja

Menurutnya, program tersebut sangat menopang Lombok Tengah yang telah disematkan sebagai Top Priority Destination karena dengan berkembangnya budidaya sapi dapat menambah keunikan destinasi.

Selain itu tentunya bisa dipastikan Presiden Joko Widodo akan sering berkunjung ke Lombok Tengah untuk melihat perkembangan budidaya sapi.

"Program 1.000 desa sapi sangat tepat untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidur di NTB. Seluruh desa yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa siap mengembangkan program ini," kata Zulkieflimansyah.

Baca Juga: Heran Namanya Jadi Trending, Raditya Dika: Kenapa Dah Gue Trending di Twitter

Program Sikomandan telah melakukan IB sebanyak 2.318.136 akseptor, bunting 1.359.094 ekor, dan kelahiran 1.394.446 ekor di seluruh Indonesia hingga 27 Juli 2020.

Dengan keberhasilan tersebut, maka terjadi lompatan populasi sapi atau kerbau yang cukup signifikan selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 3,37 juta ekor. Sehingga populasi saai ini berjumlah 18,82 juta ekor.

Selain itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo juga memberikan bantuan sektor peternakan untuk NTB sebesar Rp10,85 miliar, dan untuk Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp1,79 miliar.

Baca Juga: Mantan Gitaris Red Hot Chilli Peppers Meninggal Dunia pada Usia 64 Tahun

Bantuan untuk NTB tersebut berupa 10 ribu ekor bibit itik, 140 ekor sapi potong, 225 ekor kambing, 4.000 ekor ayam lokal, dan optimalisasi reproduksi sebanyak 126.993 akseptor.

Selain itu, Mentan juga menyerahkan fasilitas KUR BRI sebesar Rp178,48 miliar, polis asuransi ternak sapi dan kerbau NTB sebanyak 1.669 ekor, dan klaim asuransi sapi dan kerbau Rp1,67 miliar.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah