Indonesia Dapat 30 Juta Vaksin pada 2021, Erick Thohir: Akan Ada Pembagian Secara Gratis

- 27 Agustus 2020, 19:24 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir. //Antara/Rivan Awal Lingga/- Foto: Rivan Awal Lingga

PR BEKASI – Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir, menyatakan bahwa pemerintah berencana memberikan vaksin COVID-19 secara gratis pada 2021.

Erick Thohir juga menyatakan bahwa perusahaan farmasi Indonesia telah bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengadaan vaksin.

Bio Farma dan Sinovac (Perusahaan Tiongkok) berkomitmen untuk memproduksi 20 juta vaksin COVID-19 pada akhir tahun 2020 dan 250 juta dosis pada 2021.

Baca Juga: Desainer Barli Asmara Meninggal Dunia, ‘Unchanted’ Jadi Karya Terakhirnya

Kerja sama denga G42 (Perusahaan Uni Emirat Arab) saat ini sedang melakukan uji klinis kepada 45 ribu relawan dari 85 suku bangsa dan akan memproduksi 10 juta vaksin pada tahun ini.

Produksi vaksin milik negeri, yakni Vaksin Merah Putih juga masih menjdi prioritas.

"Tentu yang prioritas juga bagaimana Vaksin Merah Putih tetap berjalan, karena itu Bapak Presiden juga sudah mengeluarkan Pepres, rencananya minggu ini,” ucap Erick Thohir sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 27 Agustus 2020.

Baca Juga: Belanda Kembalikan Keris Bugis dan 1.499 Artefak ke Museum Nasional Indonesia

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa aka nada vaksin gratis bagi masyarakat yang kurang mampu yang akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

"Nanti ada istilahnya vaksin gratis secara massal yang diharapkan bisa di awal tahun depan," tutur Erick Thohir pada rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta.

Erick Thohir juga menyatakan bahwa vaksin COVID-19 ini berlaku untuk usia 18 tahun ke atas sampai usia 59 tahun. Vaksin untuk anak-anak usia di bawah 18 tahun masih diproses dan dikembangkan, sehingga belum tersedia.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Berikan Lampu Hijau Pembukaa Bioskop, Satgas COVID-19 Berikan Alasannya

Vaksin COVID-19 ini akan bertahan dalam jangka waktu 6 bulan sampai 2 tahun.

Kerja sama yang dijalin antara Pemerintah Indonesia dengan perusahaan Sinovac juga bukan hanya dalam proses produksi, melainkan juga adanya transfer teknologi untuk penggunaan atau juga dalam memproduksi vaksin.

Sedangkan kerja sama yang dilakukan dengan Uni Emirat Arab, fokus kepada pengembangan produk vaksin, produk farmasi, layanan kesehatan, riset dan uji klinis, dan pemasaran serta distribusi.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2020, Bambang Soesatyo Ingatkan ASN Harus Netral

Erick juga menyatakan bahwa pemerintah akan terus menjalin kerja sama dengan negara lainnya, bukan hanya dua negara tersebut.

Pihaknya masih berusaha melakukan kontak dengan AstraZeneca dari Eropa serta Bill & Melinda Gates Foundation yang berasal dari Amerika.

Selain itu, Erick Thohir juga menyatakan bahwa vaksin gratis akan diberikan dengan cara bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dengan memberikan subsidi dari anggaran APBN.

Baca Juga: Babak Baru ABK RI di Kapal Tiongkok, Mengaku Tak Diupah Hingga Mendapat Tindak Kekerasan

Masyarakat yang bisa membeli vaksin secara mandiri diharapkan bisa membelinya tanpa bantuan subsidi untuk mengurangi beban APBN.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah