Tak Terima Disebut Cucu Pendiri PKI, Arteria Dahlan akan Perkarakan Hasril Chaniago

- 9 September 2020, 18:58 WIB
Politikus PDI P Arteria Dahlan.
Politikus PDI P Arteria Dahlan. /Instagram/@arteriadahlan

PR BEKASI - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI P) sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi sorotan sejumlah pihak usai mengatakan, "Semoga Sumatra Barat menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila" saat mengumumkan bakal calon yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Sumatra Barat (Sumbar).

Menilik banyaknya pro dan kontra dari ucapan Puan Maharani itu, sebuah acara talkshow di salah satu stasiun televisi swasta mengangkat tema polemik tersebut, dengan menghadirkan sejumlah tokoh yang pro dan yang kontra atas ucapan Puan Maharani.

Salah satunya adalah Budayawan Sumatra Barat Hasril Chaniago, dan politikus PDIP Arteria Dahlan.

Baca Juga: Lewat 'Folklore', Taylor Swift Kini Imbangi Prestasi Whitney Houston di Billboard 200

Dalam acara tersebut, Hasril mengatakan bahwa Arteria adalah cucu Bachtarudin, salah seorang pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatra Barat.

Akibat ucapan budayawan sekaligus wartawan senior tersebut, Arteria Dahlan menjadi viral dan masuk trending topik di Twitter.

Atas ucapan tersebut, Arteria pun tak terima dan saat ini sedang mempertimbangkan untuk membawanya ke ranah hukum dengan Pasal pencemaran nama baik dan Undang Undang ITE.

Baca Juga: Robot Papper, Tegur Manusia yang Tak Pakai Masker dengan Ramah

Arteria Dahlan pun menyangkal pernyataan yang dilontarkan oleh Hasril tersebut.

"Tidak benar saya cucu seorang tokoh PKI. Tentunya, saya berpikir untuk lapor polisi," kata Arteria saat dikonfirmasi wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 9 September 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Arteria menilai, ucapan yang dilontarkan Hasril Chaniago sebagai pembunuhan karakter, terlebih jika dibuat dengan unsur kesengajaan.

Baca Juga: Usung Tema Sport Science, Berikut Sejarah Hari Olahraga Nasional untuk Edukasi Masyarakat

"Karena kalau ini disengaja, jahat banget. Itu namanya membunuh karakter seseorang. Kemudian menista, menyerang kehormatan, harkat, dan martabat, secara sengaja dan tidak patut," ujar Arteria.

Bukan hanya itu, Hasril Chaniago juga menyebutkan bahwa Bachtarudin sepupu dari pahlawan nasional HR Rasuna Said. Itu sama artinya, jika Arteria dikatakan cucu Bachtarudin pendiri PKI, berarti HR Rasuna Said pun ikut terbawa di dalamnya.

Inilah yang membuat Arteria sangat berang dan menyatakan akan segera membawa masalah ini ke ranah hukum. Dan baginya, untuk Hasril Chaniago masih terlalu ringan jika dituntut dengan pasal pencemaran nama baik.

Baca Juga: Rencana Jalur Pesepeda di Tol Dalam Kota Jakarta, Ini Kabar Terbaru dari BPJT

"Ya, (pasal pencemaran nama baik) terlalu ringan. Ada Undang Undang ITE. Bisa langsung ditahan," ujarnya menegaskan.

Arteria mengatakan bahwa saat ini dirinya sedang meneliti dan mencermati perihal ucapan Hasril Chaniago. Dan dia mendapati, ucapan Hasril sekarang sudah viral di masyarakat.

"Saya masih trace, saya juga sedang mencermati dan meneliti. Karena isu itu sedang menjadi trending topik," kata Arteria.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi, Hadi Pranoto Minta Berhenti di Tengah Pemeriksaan Karena Mengeluh Sakit

Arteria pun menjelaskan bahwa Kakeknya bernama Dahlan, bukanlah Bachtarudin tokoh PKI, seperti yang diucapkan Hasril Chaniago.

Sedangkan Nenek Arteria bernama Dahniar Yahya atau akrab disapa dengan Ibu Nian, seorang guru mengaji tiga generasi masyarakat Kukuban, Maninjau.

"Ya salah itu (kakek Arteria tokoh PKI). Nenek saya tokoh Masyumi. Ayah saya dibimbing oleh Ummi Rasuna Said. Kakek saya yang dari Ibu H Abdul Wahab, saudagar, pedagang di Tanah Abang. Masuk Jakarta tahun 1950. Semua perantau pasti diurus kakek saya kala itu," ucap Arteria menjelaskan.

Baca Juga: Pesta Gol, Belgia Balas Kecolongan dari Islandia dengan Skor 5-1

Arteria Dahlan juga menjelaskan bahwa sang nenek pernah ditahan saat pemerintahan Presiden Soekarno, karena diduga terlibat pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), yang akhirnya menyebabkan sang ayah ditolak masuk akademi kepolisian.

"Ayah saya, H Zaini Dahlan, guru di beberapa SMA dan ketua salah satu yayasan pendidikan swasta. Pernah mendaftar Akpol (Akademi Kepolisian), itu pun pada tes terakhir ditolak karena terindikasi PRRI. Ayah saya lama di Yogya karena sempat kuliah di Farmasi UGM, sempat pula mengajar di SMA Muhammadiyah Yogyakarta," ungkap Arteria.

Sedangkan saat dikonfirmasi oleh wartawan, Hasril Chaniago tetap mengatakan bahwa kakek Arteria adalah Bachtarudin, dan masih sepupu pahlawan nasional HR Rasuna Said.

Baca Juga: 59 Negara Tutup 'Pintu' untuk Indonesia, DPR: Bukti Ada Masalah dalam Penanganan Covid-19 di RI

"Jadi ada satu keluarga di Maninjau itu, ada Rasuna Said pahlawan nasional, itu (orang) Masyumi. Kemudian ada namanya Bachtarudin, masih sepupu sama dia (Rasuna Said). Dia (Bachtarudin) pendiri PKI. Dan kebetulan Arteria Dahlan ini termasuk dalam keluarga itu." kata Hasril.****

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x