Sindir Anies Baswedan, PDIP: Lebih Baik Tanam Tanaman daripada PSBB Total

- 13 September 2020, 06:08 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. /ANTARA

PR BEKASI - Kebijakan yang diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan kembali PSBB total pada 14 September 2020, tampaknya masih menuai pro dan kontra terutama dari tokoh politik dan pemerintahan.

Walaupun keputusan tersebut telah diambil dengan mempertimbangkan berbagai aspek, tampaknya sejumlah pihak masih mempertanyakan efektivitas kebijakan tersebut.

Hal tersebut tampak dari ucapan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, yang mengingatkan kepala daerah yang merupakan kader partai untuk tidak mengambil keputusan tergesa-gesa untuk melakukan PSBB dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Petani, Segera Miliki Kartu Tani untuk Mendapat Subsidi Pupuk dari Pemerintah

"Dalam situasi pandemi seperti ini seluruh kader partai, khususnya kepala daerah dilarang membuat keputusan tanpa pertimbangan matang. Tidak boleh grasah-grusuh atau asal ambil keputusan, terlebih hanya untuk pencitraan, atau demi kesan ketegasan," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, 12 September 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurut Hasto, di tengah pro kontra penerapan PSBB di DKI Jakarta, PDI Perjuangan juga mengingatkan seluruh kader partai, baik di struktural partai, eksekutif maupun legislatif untuk menyelesaikan masalah rakyat dengan membangun harapan dan mendorong optimisme masa depan.

Hasto mengingatkan, agar kepala daerah dari PDI Perjuangan wajib mengedepankan kepentingan rakyat  dan mengambil keputusan secara bijak, solutif serta mudah dijalankan secara masif.

Baca Juga: Tiga Menteri Serang Anies Baswedan, Jokowi Bimbang dan Akan Umumkan Sikapnya Siang Ini

Hasto Kristiyanto pun mengungkapkan bahwa sejak awal ketika pandemi Covid-19 ini terjadi, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah memberikan lima instruksi pokok, yaitu:

1. Patuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan diwajibkannya memakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak aman sekira dua meter.

2. Tingkatkan imunitas tubuh dengan makan sayur dan buah yang kaya vitamin, seperti daun kelor, jeruk dan kulitnya, buah jambu merah, tomat, bayam, belimbing, daun pohon asam, dan lain sebagainya.

3. Realokasi anggaran untuk rakyat miskin dengan mengedepankan program padat karya, dapur umum, dan perkuat usaha ekonomi rumah tangga.

Baca Juga: Kehabisan Dana Kampanye, Donald Trump Galang Dana Lagi dari Donatur untuk Pilpres AS 2020

4. Gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan. Manfaatkan ketersedian tanah, air, dan matahari sebagai elemen penting untuk pertumbuhan tanaman.

5. Perkuat gotong-royong, hadirkan politik penuh wajah kemanusiaan.

Hasto pun menegaskan bahwa lima instruksi pokok tersebut harus dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan, terutama intruksi nomor satu tentang protokol kesehatan karena hal tersebut adalah kunci dalam menekan penyebaran Covid-19.

Sedangkan instruksi nomor empat tentang gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan, program tersebut dipimpin oleh Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya bersama dengan Sadar Restu, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Bidang Kerakyatan.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris: Liverpool vs Leeds United Hari Ini, Sabtu, 12 September 2020

Hasto pun mengajak para kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk memperkuat solidaritas sosial demi tercapainya skala prioritas terpenting.

"Marilah kita perkuat solidaritas sosial. Dalam hal di tengah pandemi ini, ada pihak-pihak tertentu yang justru melakukan provokasi demi kekuasaan, mengambil sikap konfrontatif, dan tidak mau bekerja sama untuk rakyat, maka hal-hal tersebut tidak usah dihiraukan. Kerja untuk rakyat adalah skala prioritas terpenting," kata Hasto Kristiyanto.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x