Marak Kerajaan-kerajaan Halu, MAKN: Potret Orang Tak Mampu Eksis, Ubah Orientasi Jadi Raja dan Ratu

- 13 September 2020, 19:34 WIB
Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Eddy Wirabumi.
Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Eddy Wirabumi. /RRI

Paguyuban Tunggal Rahayu mengklaim mempunyai 13.000 anggota yang tersebar di 34 provinsi wilayah Indonesia.

Dengan semakin maraknya kemunculan-kemunculan kerajaan atau kelompok paguyuban tersebut, Ketua Harian Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Eddy Wirabumi menilai, kondisi tersebut dipicu persoalan ekonomi dan sosial.

"Di saat orang tidak mampu eksis di masa kini, apalagi masa depan, maka akan berorientasi di masa lalu," kata Eddy Wirabumi, Minggu, 13 September 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Menurut Eddy, di saat iming-iming masa depan tidak didapatkan, maka akan kembali ke masa lampau dengan melakukan tipu-tipu hingga mengaku-ngaku raja.

Baca Juga: Unggah Karakter Doraemon, Demokrat: Wajar Komunikasi Istana Buruk, Jubir Malah Jadi Tukang Sindir

Bahkan, sasaran modus penipuan tersebut adalah masyarakat strata bawah, yang tidak jauh beda seperti paham radikalisme.  

"Mohon maaf paham radikal pun tumbuh di masyarakat secara bagi pendidikan, ekonomi, sosial, yang tidak beruntung itu rentan sekali kemasukan paham radikalis," tutur Eddy.

Menurutnya, persoalan ini menuntut respons negara melalui pihak terkait untuk memberi pemahaman yang utuh tentang keraton dulu seperti apa. 

"Keraton dulu seperti apa, ke depan seperti gimana kan jelas. Kita MAKN disepakati dalam kerangka NKRI. Kalau ada kerajaan yang berdiri di dalam negara pasti akan tersingkir," ujar Eddy.

Baca Juga: Jangan Main-main Saat PSBB Total Besok, 5 Hal Ini Akan Ditegakkan Anies Baswedan

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x