Baca Juga: Edhy Prabowo Tidak Hadir dalam Raker dengan DPR, Sekjen KKP Antam Novambar Hadir Mewakili
"Bagi saya, intelijen yang mumpuni, selain menjadi mata dan telinga negara serta mahir dalam menganalisa informasi, juga harus terampil melakukan penyusupan, penyamaran, propaganda, agitasi, provokasi, menggelar operasi rahasia, dan mampu melakukan pertempuran baik perorangan sebagai pertahanan diri maupun sebagai kelompok untuk melumpuhkan musuh di medan yang rumit dan sulit," tutur Bamsoet.
Menurutnya, demo ketangkasan yang ditunjukkan para taruna-taruni STIN sangat membanggakan.
Hal itu menunjukkan SDM intelejen Indonesia tidak kalah dengan kehebatan 10 intelijen terbaik dunia seperti CIA (Amerika), M16 (Inggris), GRU (Rusia), DGSE (Prancis), ISI (Pakistan), BND (Jerman), Mossad (Israel), R&AW (India), ASIS (Australia), CSIS (Kanada), dan badan intelejen dunia lainnya.
Baca Juga: Atasi Pandemi Covid-19, Erick Thohir Putuskan Dua Macam Vaksin untuk Bantu Masyarakat Indonesia
Bamsoet sekali lagi menegaskan, dirinya bangga pada taruna-taruni STIN yang dilatih keterampilan khusus, "soft skill" sehingga tangguh dan profesional dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, menjaga keamanan negara, dan menjaga NKRI sesuai amanat UUD 1945.***