Jadi Kasus Klaster Perkantoran Terparah, Achmad Yurianto Ungkap Fakta Sebenarnya di Kemenkes

- 22 September 2020, 20:32 WIB
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Achmad Yurianto.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Achmad Yurianto. /Antara

Baca Juga: Kenapa Pilkada 2020 Tetap Digelar, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Ingin Pimpinan 270 Daerah Dijabat Plt 

“SOP sudah dijalankan dengan baik tapi risiko pekerjaan luar biasa. Ada juga pegawai Kemenkes yang bekerja di laboratorium memang tidak pernah ketemu pasien tapi ketemu virusnya langsung,” kata Acmad Yurianto.

Menurutnya, ini adalah penyakit menular yang faktor pembawa penyakitnya adalah manusia.

Gambaran akhir-akhir ini sudah semakin terlihat bahwa kasus-kasus yang terkonfirmasi positif dari pemeriksaan swab itu sebagaian besar bahkan ada yang mempeerkirakan 80 persen tanpa gejala.

“Ini lah yang jadi problem, karena mereka tidak sakit,” kata Achmad Yurianto menambahkan.

Achmad Yurianto menjelaskan penularan COVID-19 tidak terjadi di kantor tapi terjadi di banyak tempat.

Baca Juga: Setuju dengan NU dan Muhammadiyah Tunda Pilkada Serentak, Pengamat: Keselamat Umat Lebih Penting 

Petugas laboratorium yang harus memeriksa spesimen lebih dari 1.000 setiap harinya meningkatkan risiko yang sudah diprediksi.

“Ini adalah risiko yang kita tanggung. Ini bukan tertular di kantor Kemenkes, di kantor Kementerian, orangnya tinggal sedikit karena berada di pos-pos terdepan melaksanakan penanganan COVID-19,” jelasnya.

Selain itu, dia menjelaskan bahwa Kemenkes telah menerapkan SOP yang sangat ketat yakni pegawai yang boleh ditugaskan adalah mereka yang tidak memiliki komorbid.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x