La Nina Berkembang di Samudra Pasifik, BMKG Waspadai Dampaknya di Indonesia: Bisa Sebabkan Bencana!

- 4 Oktober 2020, 08:05 WIB
Waspada Iklim La Nina di Indonesia, BMKG Sebut Beberapa Wilayah Ini Terkena Dampaknya
Waspada Iklim La Nina di Indonesia, BMKG Sebut Beberapa Wilayah Ini Terkena Dampaknya /Pexels/

PR BEKASI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa hingga akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan anomali iklim La Nina sedang berkembang.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet pada Minggu, 4 Oktober 2020, Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir.

Hal tersebut dengan nilai anomali telah melewati angka –o.5 derajat selsius, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Baca Juga: Sempat Diejek Donald Trump karena Selalu Pakai Masker, Joe Biden: Bersikaplah Patriotik

Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0.6 derajat selsius pada bulan Agustus dan 0.9 derajat selsius pada bulan September 2020.

BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperi NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada tahun 2020.

"Diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar  Maret-April 2021,” kata Deputi Bidang Klomatologi BMKG, Herizal dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Terlilit Utang Saat Pandemi, Berikut Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW Agar Terbebas dari Utang

Berdasarkan catatan histois, La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.

Namun, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.

“Pada bulan Oktober-November, peningkatan curah hjan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia kecuali Sumatra. Selanjutnya pada bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapt terjadi di Kalimantan bagian Timr, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua,” kata Herizal.

Baca Juga: Disebut hanya Miskomunikasi, Kasat Sabhara Polres Blitar Tidak Jadi Mundur

Menurutnya, di bulan Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan.

Wilayah tersebut diantaranya, Pesisir Timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, dan sebagian kecil Jawa Timur.

Serta sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara.

Baca Juga: Terjebak Pandemi Covid-19, Jumlah Orang yang Terlilit Pinjaman Online Ilegal Semakin Meningkat

Juga sebagaian kecil Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Herizal juga mengingatkan, terkait peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina.

Disebutkan juga La Lina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis. Yakni, seperti banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Bagaimana Nasib Jabatan Presiden AS dan Pilpres Mendatang?

“Masyarakat dimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial info BMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” tutur Herizal.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah