Seakan Jadi Nyata, Soeharto Ternyata Pernah Ramal Banyak Pengangguran Tahun 2020 di Indonesia

- 10 Oktober 2020, 18:53 WIB
Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. /Dok. Warta Ekonomi/

Ramalan Soeharto tampaknya benar terjadi saat ini. Kata-katanya "pabrik tutup lantas tidak bisa bekerja" adalah cerminan situasi Indonesia saat ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia tahun 2020 meningkat jadi 6.88 juta pada Februari 2020. Angka ini naik 0.06 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Tantang Siapa pun yang Menolak, Arief Puyuono Pastikan UU Cipta Kerja Tak Rugikan Buruh

Pada tahun lalu, angkatan kerja pada Februari 2019 sebanyak 136.18 juta orang, atau naik 2.24 juta orang dibandingkan dengan Februari 2018.

Dampak pandemi Covid-19 menjadi sangat masif pada angka pengangguran di Indonesia sebab 74,04 juta orang (56.50 persen) bekerja pada kegiatan informal yang tidak memberikan jaring pengaman sosial.

Untuk informasi, masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan memberlakukan perdagangan bebas untuk sektor perbankan yang akan dimulai pada tahun 2020.

Baca Juga: Tidak Perlu Ragu Tes Swab di Puskesmas bagi Pasien Kontak Erat, Doni Monardo: Harusnya Gratis

Dengan demikian, akan ada pertarungan ekonomi antara bank luar negeri dengan bank dalam negeri.

Selain itu, perdagangan bebas juga berdampak pada kemudahan tenaga kerja asing yang dapat bekerja di negara manapun, termasuk di Indonesia.

Hal ini ditandai dengan diresmikannya Undang-Undang Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020 lalu tentang tenaga kerja asing.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah