Tetap Waspada! BMKG Prediksi 27.5 Persen Wilayah Indonesia Akan Alami Hujan di Luar Kewajaran

- 13 Oktober 2020, 16:41 WIB
Ilustrasi hujan besar. /The Weather Channel
Ilustrasi hujan besar. /The Weather Channel /

PR BEKASI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi terdapat 27,5 persen wilayah Indonesia yang bakal mengalami hujan di luar kewajaran.

Adapun beberapa wilayah tersebut antara lain, Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Aceh.

Untuk diketahui tugas BMKG adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat akan keadaan alam seperti suhu dan prakiraan cuaca yang akan terjadi.   

Baca Juga: Puan Maharani Dorong Pemerintah Lakukan Diplomasi Damai untuk Kasus Penembakan Intan Jaya Papua

“Yang mulai terpantau curah hujan di luar kewajaran. Dalam prediksi 27,5 persen wilayah Indonesia yang akan alami hujan di atas normal. Artinya di luar kewajaran,” ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, secara virtual di Jakarta.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News, Selasa, 13 Oktober 2020, selain Sumatera, Sulawesi juga terpantau akan alami curah hujan intensitas sangat tinggi. Tak hanya itu, hal serupa berpotensi terjadi di Provinsi Jawa Barat.

Lebih jauh Dwikorita pun mengingatkan untuk mengantisipasi badai La Nina pada Oktober hingga November nanti. Terdapat beberapa wilayah yang harus mendapat prioritas penanganan antara lain, di Pulau Jawa sampai dengan Nusa Tenggara.

Baca Juga: Belum Selesai dengan Covid-19, Tiongkok Diserang Norovirus, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

“Prioritas Jawa, tergantung bulannya. Untuk Oktober- November terutama Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi terutama bagian Selatan, tengah juga Kalimantan Tengah, Kepulauan Maluku, Papua Barat, termasuk Maluku Utara. Kemudian di bulan Desember itu terlihat di sini terutama wilayah Indonesia Tengah,” tutur Dwikorita.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Panjaitan menuturkan fenomena La Nina perlu diantisipasi sedini mungkin. Alasannya, fenomena tersebut, menurut BMKG berpotensi menimbulkan multi bencana mulai dari gempa hingga tsunami.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan kementerian hingga lembaga terkait untuk bekerja dengan berlandaskan data dari BMKG. 

Baca Juga: Protes Jokowi Soal Tol Terpendek di Dunia yang Tak Kunjung Usai, Hotman Paris: Rakyat Sengasara Ini!

“Karena dengan itu nanti kita akan bisa mengurangi kemungkinan apa dalam menangani peristiwa semacam itu,” ujar Luhut.

Luhut melanjutkan, bencana alam dapat mempengaruhi penanganan Covid-19. Sehingga harus dicegah sedini mungkin. Luhut minta BMKG memperkuat sistem peringatan dini.

Perlu dipahami bahwa BMKG bukanlah lembaga atau institusi yang dapat menghentikan bencana. Memang beberapa bencana seperti angin puting beliung, tsunami, gelombang air laut, hingga hujan dapat diprediksi oleh BMKG.

Baca Juga: Komentari Unggahan Jerinx, IDI Bali: Setiap Organisasi, Kalau Dibilang 'Kacung', Tidak Terima Juga

Namun tidak selalu prediksi dari BMKG seratus persen akurat dan pasti akan terjadi. Oleh karena itu fungsi dari BMKG memberikan informasi atau ramalan tersebut adalah agar masyarakat lebih berhati-hati.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah