Kurangi Angka Putus Sekolah di Jateng, Ganjar Pranowo Luncurkan Sekolah Virtual

- 14 Oktober 2020, 07:14 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membuka sekolah virtual secara daring, Selasa, 13 Oktober 2020.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membuka sekolah virtual secara daring, Selasa, 13 Oktober 2020. /Humas Pemprov Jateng

PR BEKASI - Untuk mengurangi angka anak putus sekolah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, membuka sekolah virtual bagi anak-anak berasal dari keluarga tidak mampu.

Pembukaan sekolah tersebut virtual dilakukan secara daring dari Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang pada Selasa, 13 Oktober 2020 oleh Gubernur Ganjar Pranowo.
 
"Sekolah virtual dibuka di dua tempat yakni di SMA Negeri 3, Kabupaten Brebes dan SMA Negeri 1 Kemusu, Kabupaten Boyolali, masing-masing diikuti 36 anak," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita Antara.

Baca Juga: Tak Ingin Hal yang Sama Terulang, Dewan Pers Keluarkan Sikap Resmi Atas Kekerasan Oknum Kepolisian 

Ganjar Pranowo mengatakan ide awal pembuatan sekolah virtual ini adalah untuk memberikan semua anak-anak kesempatan belajar karena banyak anak yang tidak melanjutkan sekolah atau berhenti sekolah karena alasan biaya.
 
"Maka kami buat konsep sekolah virtual ini agar mereka yang tidak sekolah atau berhenti sekolah karena faktor ekonomi, tetap bisa sekolah dengan baik. Akan kami dampingi dan bantu mereka melanjutkan cita-citanya," ujarnya.
 
Menurut dia, sekolah virtual di dua tempat itu disokong oleh sekolah negeri yang ada di sana, yakni SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali sehingga proses belajar mengajar yang didapat bisa tetap memenuhi standar pendidikan nasional.
 
"Sekolah virtual ini disokong oleh sekolah SMA/SMK negeri yang ada di sana. Harapannya, anak-anak ini bisa tetap belajar di rumah dengan sistem daring dan sekali-kali bisa tatap muka. Maka, mereka anak-anak yang punya cita-cita bagus, akan mendapatkan kesempatan," katanya.

Baca Juga: Meski Tradisional, 4 Manfaat Beras Kencur Ini Tidak Perlu Anda Ragukan untuk Kecantikan Wajah 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Padmaningrum menyebutkan setidaknya ada 45.000 anak di Jateng yang tidak sekolah atau putus sekolah karena permasalahan biaya.
 
"Sekolah virtual ini merupakan solusi agar anak-anak kurang mampu yang tidak sekolah, bisa tetap melanjutkan belajarnya dengan baik. Mereka yang ikut sekolah virtual ini semuanya gratis, kami berikan fasilitas berupa handphone dan juga beasiswa," ujarnya.
 
Untuk sementara, kata dia, pihaknya membuka sekolah virtual di dua tempat, namun ke depan akan terus membuka sekolah virtual ini di daerah-daerah pelosok dan tergolong kurang mampu.
 
Ia menerangkan, sistem sekolah virtual sama dengan sekolah reguler dan yang menjadi siswa juga akan tercatat dalam data Dapodik siswa.

Baca Juga: Geram dengan Komentar Warganet, Bunga Zainal: Hidup Gue Happy Gak Ada Tekanan Batin

Yang bersangkutan juga akan mendapatkan kurikulum yang sama, serta saat lulus juga mendapatkan ijazah yang diakui.

"Semuanya sama, dia masuk Dapodik siswa di sekolah yang mengampu itu. Prosesnya sama, lulusan juga berhak mendapat ijazah. Hanya saja metodenya sedikit berbeda, mereka banyak sekolah di dunia maya, dan sesekali dilakukan tatap muka," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x