Fahri Hamzah juga menjelaskan, seharusnya setelah Indonesia meletakkan pondasi dari demokrasi 20 tahun yang lalu, semua orang bisa menikmati iklim yang kita punya ini, dan tidak merusak iklim itu dengan bertindak berlebihan.
"Baik yang menjadi rakyat, yang menjadi pasar atau yang menjadi negara gitu harusnya dia ada dalam porsi yang benar gitu, itu yang saya tidak lihat, saya enggak tau ya mau berharap kepada siapa, di dalam pemerintahan sendiri saya gak liat tuh ada pikiran besar, mudah-mudahan bisa lahir pikiran itu," tuturnya.
Sehingga menurutnya, masyarakat bisa kembali duduk tenang, merancang suksesi 2024 secara tenang, dan melahirkan pemerintahan yang akan memimpin kita untuk berpikir tenang.
Baca Juga: Kreasi Anak Bangsa Resmi Meluncur, Hi App Miliki Beberapa Fitur Unggulan yang Dapat Saingi WhatsApp
Fadli Zon pun menyarankan Fahri Hamzah untuk menjadi penasehat presiden dengan nada bercanda.
"Saya lihat kan belakangan Anda cukup akrab sama pak Jokowi, kita sama-sama menerima Bintang Mahaputera gitu, tapi kelihatannya pak Jokowi lebih suka Fahri Hamzah ketimbang Fadli Zon gitu, harusnya di lingkungkan pak Jokowi itu ada yang berpikir, dalam arti berpikir untuk sebuah cita-cita kedepan itu arahnya jelas," ucap Fadli Zon.
"Jadi setelah pensiun menurut saya seorang Fahri Hamzah itu mestinya bisa menjadi seorang penasehat presiden, supaya pemerintahan diisi oleh pemikiran-pemikiran ketimbang oleh pembisik-pembisik, kalo tiba-tiba itu terjadi, saya kira bagus juga itu," ucapnya menambahkan.
Fahri Hamzah pun sambil tertawa dengan nada sedikit kesal menjawab, "Udah cukup, cukup berat itu, makin lama makin mengarah Anda ya."***
Editor: M Bayu Pratama