Gempa Pangandaran Seperti Teror, Warga Priangan Timur Lari ke Luar Rumah Khawatir Tsunami

- 25 Oktober 2020, 09:50 WIB
Usai gempa bumi yang melanda Kab. Pangandaran Minggu 25 Oktober 2020 pukul 7.56 WIB, sejumlah wisatawan di Pantai Barat Pangandaran tetap melakukan aktivitas seperti biasa meski pihak keamanan pantai sudah mengeluarkan himbauan agar waspada.
Usai gempa bumi yang melanda Kab. Pangandaran Minggu 25 Oktober 2020 pukul 7.56 WIB, sejumlah wisatawan di Pantai Barat Pangandaran tetap melakukan aktivitas seperti biasa meski pihak keamanan pantai sudah mengeluarkan himbauan agar waspada. /Heriyanto Retno/Heriyanto Retno/Pikiran-rakyat.com

PR BEKASI - Gempa bumi yang berpusat di laut Pangandaran, Jawa Barat pada Minggu, 25 Oktober 2020 pukul 7.56 WIB dirasakan juga oleh warga Jawa Barat lainnya hingga Jawa Timur.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pda Minggu, 25 Oktober 2020, getaran gempa yang mengguncang tentu cukup dirasakan kuat oleh sejumlah warga di Kabupaten Pangandaran, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, dan daerah lainnya.

Diketahui beberapa Kota dan Kabupaten tersebut merupakan wilayah terdekat dengan Pangandaran.

Sehingga, akibat getaran tersebut warga harus berhamburan keluar rumah karena khawatir kekuatan gempa akan merusak bangunan.

Baca Juga: Siapkan Kocek Lebih, WhatsApp Bisnis dengan Fitur yang Kian Canggih Akan Dikenakan Tarif 

Salah seorang warga Perumahan Malayu Selaras, Ningrum, mengatakan, saat gempa dirinya  sedang beraktivitas memasak di dapur lalu lari keluar rumah karena guncangannya cukup kuat.

"Gempanya terasa kencang, saya langsung spontan keluar rumah," katanya.

Selain Ningrum, warga lainnya di komplek perumahan yang sama merasakan guncangan gempa yang kuat lalu berlarian keluar rumah dan berkumpul di tengah jalan.

Guncangan gempa tersebut, kata Ningrum, membuat panik, apalagi ia pernah merasakan trauma dengan kejadian gempa dahulu pada September 2009 lalu di Tasikmalaya.

Baca Juga: Tulus Jatuh Sakit, Drive in Concert di GBK Hari Ini Terpaksa Dibatalkan 

"Saking besarnya gempa, membuat saya panik, anak saya yang kecil saja ketinggalan di kamar mandi," katanya, menambahkan.

Selain warga Garut, beberapa warga lainnya dilaporkan sempat panik karena guncangan gempa cukup kuat dirasakan saat berada di dalam rumah.

Seorang warga Kota Tasikmalaya, Husna mengaku, saat gempa langsung berlari ke luar rumah bersamaan dengan penghuni rumah lainnya untuk menyelamatkan diri dari bahaya gempa tersebut.

"Terasanya 5-10 detik, tapi berasa banget getarannya, aku lagi tidur, tahu-tahu tempat tidur bergetar, pintu bergetar," katanya Husna.

Baca Juga: Gempa Pangandaran Buat Heboh, Warga Banyumas Ikut Berlarian 

Selain itu, warga di pesisiran pantai selatan di Kabupaten Tasikmalaya merasakan hal yang sama dengan guncangan gempa tersebut, terasa cukup kuat dan berlangsung beberapa detik.

Seorang warga pesisir pantai di Kecamatan Cipatujah, Yana Taryana mengatakan bahwa saat gempa dirinya dan warga lainnya keluar rumah karena khawatir bangunan rumah akan roboh.

"Saat gempa, warga di sini semua panik, keluar rumah, sebagian ada yang ke pantai melihat kondisi laut, takutnya tsunami," kata Yana.

Yana juga menyampaikan, kepanikan warga di pesisir pantai tidak berlangsung lama, warga kembali ke rumahnya masing-masing setelah merasa tenang dan tidak akan terjadi lagi gempa susulan.

Baca Juga: Cek Fakta: Pemerintah Dikabarkan Buka Program Internet Gratis, Masyarakat Perlu Daftar 

"Kebetulan di sini kondisinya sedang hujan, jadi banyak yang kembali lagi ke rumah, dan beraktivitas seperti biasa," kata Yana, menambahkan.

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dalam siaran resminya gempa berkekuatan magnitudo 5.9 itu berlokasi 90 kilometer Barat Daya Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 10 kilometer yang terjadi, Minggu, 25 Oktober 2020 pukul 07.56 WIB.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x