Kekuasaan Istana Dianggap Telah Melemah, Jadi Alasan Rocky Gerung Berhenti Kritik Presiden

- 4 November 2020, 07:15 WIB
Rocky Gerung menilai pemerintahan Jokowi tengah keropos.
Rocky Gerung menilai pemerintahan Jokowi tengah keropos. /Kolase YouTube Rocky Gerung official/Pikiran Rakyat

Namun Rocky Gerung menjelaskan, bahwa itu bukan merupakan keinginannya, melainkan sebuah prediksi berdasarkan ilmu pengetahuan, bahwa perubahan sosial terjadi dalam bentuk yang sama.

"Kalau legitimasi sudah turun, ya sebetulnya kekuasaan juga udah goyang, kan yang menunjukkan legitimasi turun bukan sekadar oposisi," kata Rocky Gerung.

Sebab menurutnya justru pers yang memberikan survei, namun hasil legitimasinya dikatakan oleh Rocky telah turun. Bahkan survei yang dekat dengan 'Istana' tidak sanggup lagi memanipulasi statistik.

Jadi menurutnya secara metodologi, dapat disimpulkan bahwa kekuasaan istana sudah sangat rapuh.

Baca Juga: Prediksi dan Live Streaming Shakhtar vs Monchengladbach Rabu Dini Hari: Duel Underdog Berebut Puncak 

"Tidak perlu badai untuk menumbangkan pohon, tinggal angin sepoi-sepoi kecil ya atau ada satu batang ranting kecil jatuh, yaudah tuh ambruk lah itu pohon itu," katanya.

Sementara itu pada akhir video, Rocky Gerung menjelaskan terkait keputusannya untuk tidak lagi mengkritik Presiden Jokowi. 

Menurutnya periode kritik telah selesai, tinggal menunggu periode yang disebut pembusukan yang dalam waktu dua minggu atau dua bulan lagi. Meski menurutnya ada proses, tetapi tidak mungkin akan dikembalikan lagi keadaannya. 

"Akar yang sudah busuk itu gak mungkin lagi diperban gitu atau ditopang pakai perangkat-perangkat elektronik yang melalui buzzer-buzzer. Buzzer gak mungkin lagi berteriak-teriak membela Presiden lalu tiba-tiba jadi subur lagi tuh pohon, wah ga bisa tuh karena ini soal akar bukan soal cabang," tutur Rocky.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah