Amien Rais Siap Gabung Masyumi, Refly Harun Jelaskan Alasan Soekarno Bubarkan Masyumi pada 1960

- 9 November 2020, 15:18 WIB
Kolase foto Amien Rais (kir), Partai Masyumi (tengah), dan Refly Harun (kanan).
Kolase foto Amien Rais (kir), Partai Masyumi (tengah), dan Refly Harun (kanan). /Pikiran-rakyat.com/

Menanggapi pembentukan Masyumi dan pernyataan Amien Rais tersebut, ahli hukum tata negara Refly Harun buka suara.

Refly mengungkapkan bahwa memang ada semangat pada deklarasi Partai Masyumi baru ini.

Baca Juga: Minta Ibu-ibu Pasar Cek Video Syur, Hotman Paris: Takut Pakar Telematika Tak Bisa Konsentrasi

"Sayangnya semangat tersebut hanya diwakili oleh golongan tua bukan anak-anak muda, ya kalaupun ada yang sedikit muda, mungkin Ahmad Yani, itupun usianya sudah di atas 50 tahunan juga," tutur Refly Harun, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Senin, 9 November 2020.

"Memang partai politik itu di Indonesia memang dideklarasikan oleh orang-orang tua atau orang-orang yang punya modal dan identik dengan partai tersebut," sambungnya.

Kecuali, menurut Refly parta-partai warisan orde baru atau orde lama, partai tersebut memang identik dengan orang.

Baca Juga: Terduga Teroris Adira dan Jemaah Islamiyah Ditangkap Densus 88

"Misal Gerindra identik dengan Prabowo Subianto, Nasdem dengan Surya Paloh, PKB identik dengan Gus Dur, dan PAN identik dengan Amien Rais," tutur Refly Harun.

Menurutnya partai yang tidak identik dengan orang itu hanya PPP dan Golkar karena warisan orde baru. Sementara PDI Perjuangan (PDIP) karena dideklarasikan kembali dengan nama baru jadi saat ini identik dengan Megawati Soekarnoputri.

"Yang betul-betul dari aspirasi bawah yang merupakan partai masa, hanyalah PKS mungkin, jadi partai yang berbasis kaderisasi hanyalah PKS," ucapnya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x