Pak @jokowi pernah tanya RR, bagaimana caranya jadi orang terkaya di Indonesia dengan cepat ? Saya tidak mau jawab kecuali jelas kasusnya. Stlh Jkw jelaskan kasus Pejabat & kel-nya, baru saya jawab: "Gamoang Mas, 'bisnis kekuasaan' atau 'Peng-Peng. Cepat" ???????? Thus ia dipreteli! pic.twitter.com/NL0Kvcr5Vg— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) November 9, 2020
Baca Juga: Disudutkan Soal Kembalinya Habib Rizieq, Mahfud MD: Kepulangannya Adalah Hak yang Harus Dilindungi
Bahkan menurutnya, SBY juga sempat kesal, karena setelah menjabat Wapres, tiba-tiba harta kekayaan Jusuf Kalla melesat dan menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia.
Hal itulah yang menyebabkan SBY tidak lagi memilih Jusuf Kalla sebagai Wapres.
"Ketika Sang Peng-Peng (Penguasa-cum-Pengusaha) menjadi Wapres @SBYudhoyono, ring 1 SBY kesal, kok kekayaan Sang Peng-Peng melesat hebat, yang tadinya biasa-biasa saja, tidak masuk orang terkaya, jadi masuk. Itulah alasan, SBY tidak memilih Sang Peng-Peng jadi Wapres," cuit Rizal Ramli.
Namun, di tahun 2014, Jusuf Kalla kembali melobi supaya dirinya bisa kembali menjabat sebagai Wapres.
"Tahun 2014, Sang Peng-Peng lobi keras, dengan segala cara, ke Teungku Umar untuk bisa jadi Wapres Jokowi. Jokowi ingin calon-calon lebih bersih. Peng-Peng berhasil jadi Wapres Jokowi. Kalla langsung melesat dari Orang Terkaya ke 107 menjadi nomor 49 (2016). Bisnisnya 'dagang kekuasaan'," cuit Rizal Ramli.***