PR BEKASI - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyoroti tentang adanya perbedaan perlakuan terkait penegakan protokol kesehatan Covid-19 di tengah masyarakat.
Dirinya mengeluhkan, banyak pedagang pasar yang dilarang berjualan karena dianggap tidak memenuhi protokol kesehatan hingga harus kehilangan mata pencaharian.
"Pedagang pasar diuber-uber, bahkan tidak boleh jualan karena dianggap tidak memenuhi protokol Covid-19. Mereka kehilangan mata pencaharian karena Covid-19," cuit Abdul Mu'ti di Twitter, Minggu, 15 November 2020.
Baca Juga: Kehidupan Bumi Terancam, Asteroid Raksasa Sebesar Dua Kali Monas Diperkirakan Tabrak Bumi Tahun 2068
Sementara itu, dirinya justru melihat banyak elite politik yang dibiarkan melanggar protokol kesehatan dengan alasan Pilkada.
Tak hanya itu, tokoh agama pun dibiarkan melanggar protokol kesehatan hanya karena dia orang besar.
"Tapi, elite politik dibiarkan melanggar protokol saat Pilkada. Elite agama dibiarkan melanggar, hanya karena orang besar," kata Abdul Mu'ti.
Menurutnya, sikap pemerintah yang seperti itu sangat tidak dibenarkan karena dapat melukai rasa keadilan.
Baca Juga: Dikukuhkan Eka Supria Atmaja, Satgas Lingkungan Hidup Dibentuk Hadapi Banjir di Bekasi