Komentari Sikap Pangdam Jaya, Andie Arief Kutip Ucapan SBY Soal Penyalahgunaan Kekuatan Militer

- 21 November 2020, 11:51 WIB
Kolase foto SBYyang sedang berdoa dengan keluarganya sebelum menjabat menjadi presiden di tahun 2004 dan anggota TNI yang sedang mencopot baliho Habib Rizieq.
Kolase foto SBYyang sedang berdoa dengan keluarganya sebelum menjabat menjadi presiden di tahun 2004 dan anggota TNI yang sedang mencopot baliho Habib Rizieq. /Kolase foto dari Twitter @SBYudhoyono dan ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Tentu ucapannya tersebut kerap dinilai publik bahwa TNI telah melangkah terlalu jauh dan terjun ke dunia politik.

Politikus fraksi Partai Demokrat Andi Arief juga turut mengomentari hal tersebut. Menurutnya negara dan seluruh pendukungnya telah kalah karena mereka mengerahkan TNI hanya untuk sekedar penurunan baliho.

"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya," ucapnya.

Baca Juga: Soroti Kelakuan TNI Copot Baliho Habib Rizieq, Fahri Hamzah: Ini Sudah 'Lampu Kuning'

Andi Arief bahkan menyinggung kejadian 65, yaitu sebuah peristiwa pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh komunis di Indonesia pada masa setelah kegagalan kudeta Gerakan 30 September (G30S/PKI) di Indonesia. Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa setidaknya setengah juta orang dibantai.

"Salah satu ciri utama jika borjuis kecil berkuasa adalah memilih jalan untuk mencari dan menciptakan musuh utk mengkonsolidasi dukungan yang sudah dalam tahap kritis. Pikiran pendek melibatkan kekuatan bersenjata penuh risiko di tengah polarisasi yang kuat. Jangan terulang 65 !!," tuturnya.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @AndiArie_, politikus Demokrat tersebut juga mengutip pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mantan presiden tersebut berkunjung ke Berlin, Jerman di tahun 2013 terkait penyalahgunaan kekuatan militer.

Baca Juga: Soroti Kelakuan TNI Copot Baliho Habib Rizieq, Fahri Hamzah: Ini Sudah 'Lampu Kuning'

"Ingat, Indonesia tidak pernah menggunakan pesawat tempur, helikopter, tank dan artileri untuk menembaki, membunuh rakyatnya sendiri. Tidak di Aceh, di Papua tidak dimana-mana," ujar Presiden SBY.

Perlu diketahui turunnya TNI ke dunia politik sebetulnya telah diatur pada rapat pimpinan ABRI di tahun 2000. Dalam rapat tersebut telah disepakati untuk menghapus Dwifungsi ABRI (yang sekarang kita kenal sebagai TNI). 

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x