PR BEKASI - Melalui Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko dirinya mengatakan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan menjadi titik balik dari Papua.
PON yang akan berlangsung pada Oktober 2021 menjadi isu strategis untuk mengangkat nama Papua di mata Dunia, khususnya kawasan Asia Pasifik.
Moeldoko menyampaikan hal itu saat menerima audiensi Panitia PON XX di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021.
"Melalui event empat tahunan ini, Papua bisa menunjukkan eksistensinya tanpa adanya masalah, terutama gangguan politik dan keamanan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 1 April 2021.
Baca Juga: Produk Wajib untuk Studio Rekaman Sendiri di Rumah dengan Budget Terbatas
"Maka pengelolaan PON XX harus disiapkan dengan matang, harus memberi kesan baik dari sisi politik, keamanan, kesejahteraan dan ekonomi," sambungnya.
Moeldoko lebih lanjut, hal tersebut bukan tanpa alasan karena PON nanti akan mengundang perwakilan negara di Asia Pasifik.
"Karena turut mengundang perwakilan negara-negara di kawasan Asia Pasifik," ujar Moeldoko.
Moeldoko pun mengingatkan agar penyelenggaraan ajang olahraga tersebut tidak mengabaikan keamanan.
"Harus 'zero tolerance' dengan tindakan yang mengganggu keamanan," tuturnya.
Untuk memastikan semua persiapan berjalan baik, Moeldoko meminta agar PB PON memperkuat koordinasi.
Yakni dengan Kementerian atau lembaga terkait, terutama pihak TNI dan Polri sebagai bagian dari pengamanan kegiatan.
Melalui koordinasi tersebut, menurutnya akan dihasilkan penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap kegiatan yang berlangsung.
Moeldoko juga memastikan Kantor Staf Presiden (KSP) siap terlibat dalam persiapan pelaksanaan PON XX di Papua.
"Terutama jika masih ada masalah. Karena salah satu tugas KSP adalah debottlenecking," katanya.
"Yang berarti mengurasi masalah dan menyelesaikan masalah, khususnya yang berkaitan dengan lintas Kementerian/Lembaga," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani menyampaikan pihaknya telah memimpin setidaknya 10 rapat terkait koordinasi dengan PB PON sejak awal 2020.
Jaleswari mengatakan Kedeputian II KSP juga menginisiasi dan memimpin setidaknya lima rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga/daerah pada 2021 dengan berbagai topik.
Bahkan, KSP telah melakukan koordinasi lintas Kedeputian, terutama Kedeputian I, II dan V, dan akan melibatkan Kedeputian IV untuk menetapkan agenda setting komunikasi publik.
Ia juga menerangkan PON XX Papua akan menjadi ajang olahraga terbesar di kawasan Asia Pasifik dalam sejarah. Bahkan, rencananya PB PON akan mengundang setidaknya 16 negara di kawasan Asia Pasifik.
Untuk itu, ia meminta peningkatan kompleksitas multidimensi, baik dimensi protokol negara, protokol kesehatan, hingga pengamanan transportasi.***