Skuad Bulu Tangkis Merah-Putih Bertolak ke Thailand dengan Optimisme para Pemain di Tengah Pandemi

- 4 Januari 2021, 14:58 WIB
Tim Badminton Indonesia berfoto bersama sebelum bertolak ke Bangkok, Thailand, pada Senin, 4 Januari 2021.
Tim Badminton Indonesia berfoto bersama sebelum bertolak ke Bangkok, Thailand, pada Senin, 4 Januari 2021. /Twitter.com/INABadminton

PR BEKASI – Tim Bulutangkis Indonesia mengusung optimisme dan semangat tinggi menuju tiga turnamen Leg Asia 2021 yang akan berlangsung di Bangkok, Thailand.

Dengan menggunakan pesawat sewaan Garuda nomor penerbangan GA 8680, Skuad Merah-Putih berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin, 4 Januari 2021 siang pukul 12.30 WIB.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky saat ditemui di Bandara.

Baca Juga: 62.560 Dosis Vaksin Covid-19 Tiba di Semarang, Ganjar Pranowo: 14 Januari Mulai Vaksinasi

"Kami berangkat ke Thailand dengan penuh optimisme dan semangat tinggi. Meski tiga turnamen tersebut bukan sebagai ajang kualifikasi yang memperebutkan poin menuju Olimpiade Tokyo, kami tetap menganggap begitu penting kejuaraan ini," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari situs resmi Badminton Indonesia.

Tim Indonesia yang menuju Bangkok ini berkekuatan 40 orang. Mereka, terdiri atas pemain, pelatih teknik, pelatih fisik, dokter, terapis, dan masseur.

Sementara itu, menurut Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta, tur kali ini berbeda dengan tur mancanegara sebelumnya. Kali ini Pasukan Cipayung tidak memakai pesawat komersial biasa.

Baca Juga: Terkait Penemuan Drone Bawah Laut, Dahnil Anzar Minta Masyarakat Tak Berpolemik

Mereka menggunakan pesawat charter Garuda. Ia mengatakan, semua itu dilakukan demi menjaga kesehatan dan keselamatan pemain dari terinfeksi Covid-19.

"Kami menyewa pesawat semata-mata demi menjaga kesehatan dan keselamatan pemain. Kalau berangkat dengan pesawat komersial biasa, kami khawatir pemain bisa tertular virus dari penumpang umum yang lain," tuturnya.

Skuad Merah-Putih sendiri rencananya akan berlaga di tiga turnamen yang bakal berlangsung secara simultan di Impact Arena, Bangkok.

Baca Juga: Tulis Surat ke Pacar Mantan Suaminya, Della Puspita: Jangan Kau Batasi Anak-anakku Bertemu Ayahnya

Diawali dengan dua turnamen berkategori BWF Super 1000, yaitu Yonex Thailand Terbuka yang berlangsung pada 12-17 Januari dan Toyota Thailand Terbuka (19-24 Januari).

Selain itu, bagi delapan pemain atau pasangan terbaik akan melanjutkan bertarung di Final BWF World Tour 2020 (27-31 Januari).

Menjadi kesempatan terbaik bagi para pemain penghuni Pelatnas Cipayung ini untuk merasakan kembali atmosfer pertandingan. Dimana, tiga turnamen di Negeri Gajah putih tersebut bakal menjadi ajang perdana bagi para pemain Merah-Putih berkompetisi kembali di level internasional.

Baca Juga: Dianggap Terlalu Berani, Jack Ma Sudah Jadi Target Pemerintah China Sejak Lama

Setelah vakum dari pertandingan sejak Maret 2020 dikarenakan pandemi Covid-19 yang melanda dunia dadn mengharuskan benyak kejuaraan Internasional ditunda bahkan dibatalkan.

"Memang tidak mudah harus bertanding kembali di tengah pendemi. Apalagi, sudah sembilan bulan para pemain juga tidak pernah bertanding. Tetapi, ini harus dihadapi. Kita harus bisa beradaptasi dengan normal baru, karena tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir," kata Rionny.

Sementara itu, disampaikan oleh manajer tim Aryono Miranat, tim Merah-Putih sudah siap tempur. Setelah sembilan bulan hanya berlatih, kini semua pemain bisa merasakan kembali atmosfer pertandingan sesungguhnya.

Baca Juga: KPK Buka Lelang 3 Tanah dan Bangunan Hasil Perkara M Nazaruddin, Berikut Rincian Luasnya

"Ini sekaligus pemanasan bagi pemain untuk menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya. Semoga saja hasilnya juga maksimal dan ada gelar juara yang bisa diraih," ujar Aryono, yang juga sebagai asisten pelatih ganda putra.

Menurut Kabid Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, selama di Bangkok, pemain dan tim pendukung akan tinggal dalam "gelembung" yang telah ditentukan panitia. Artinya, pemain dan tim pendukung, termasuk panitia kejuaraan, dilarang keluar dari hotel dan arena.

Sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan seluruh peserta, menurut Roedyanto, panitia setempat pun akan menerapkan protokol kesehatan ketat. Setelah mendarat di Bangkok, para pemain pun akan menjalani swab test PCR (Polymerase Chain Reaction).

Baca Juga: Sebut FPI Bukan Ormas Terlarang seperti PKI, Fadli Zon: Penjelasan Pak Hamdan Jelas dan Terang

Lalu, tes berikutnya dilakukan pada pekan pertama, selama turnamen, dan terakhir sebelum kembali ke negara masing-masing. Paling tidak ada tujuh atau delapan kali pemain menjalani tes usap PCR.

Tim Indonesia sendiri, sebelum terbang ke Bangkok telah melakukan swab test PCR bagi 40 orang yang terdiri dari pemain, pelatih, dan tim pendukung.

Mereka menjalani tes tersebut di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 2 Januari 2021.

Baca Juga: Al-Qaeda Berulah, Dua Tentara Prancis Tewas Usai Kendaraan Lapis Baja Hantam Bom Rakitan

Meskipun terasa berat, para pemain Merah-Putih begitu antusias untuk berlaga ke tiga kejuaraan yang digelar secara beruntun tersebut.

Pemain senior seperti, Hendra Setiawan pun mengaku sudah kangen dengan suasana pertandingan seperti dulu.

"Memang tidak mudah bertanding di tengah pandemi. Tetapi saya sendiri dan pemain-pemain lain, begitu bersemangat untuk bisa turun bertanding di Bangkok. Kami sudah rindu dengan suasana pertandingan." kata Hendra.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Badminton Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah