Tim Putra Indonesia Sukses Juarai Badminton Asia Team Championship 2020

- 16 Februari 2020, 18:37 WIB
KEVIN/Marcus lolos ke babak semi final Indonesia Masters 2020.*
KEVIN/Marcus lolos ke babak semi final Indonesia Masters 2020.* /PBSI/

PIKIRAN RAKYAT - Langkah tim putra Indonesia berakhir dengan gelar juara yang didapatkan dalam ajang Badminton Asia Champions 2020. Kepastian ini didapat usai menekuk tim Malaysia dengan skor meyakinkan 3-1 pada Minggu, 16 Februari 2020.

Indonesia mengubah komposisi pemain pada partai final setelah sebelumnya berhasil mengalahkan India dengan skor ketat 3-2.

Pada partai pertama, Anthony Sinisuka Ginting tetap menjadi andalan Indonesia setelah sebelumnya di laga semi final bermain mudah saat melawan Sai Praneeth. Hal ini didapatkan Ginting karena di set kedua sang lawan harus mengundurkan diri karena cedera.

Ginting yang tengah berbahagia usai berhasil menduduki peringkat tiga dunia, melanjutkan tren positifnya dengan mengandaskan unggulan Malaysia, Lee Jii Zia.

Baca Juga: Diduga Depresi, Presenter Love Island Caroline Flack di Temukan Tewas 

Ginting mengalahkan Lee dengan dua set langsung 22-20 dan 21-16.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari PBSI, Ginting mengaku bersyukur karena berhasil menyelesaikan turnamen tanpa cedera.

"Puji Tuhan, saya bisa selesaikan permainan dengan baik tanpa cedera. Saya senang bisa sumbang satu poin, di pertandingan beregu satu poin sangat berharga," ujar Ginting seusai laga.

Laga kedua menurunkan ganda putra andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melawan unggulan terbaik Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Baca Juga: Update Terbaru Virus Corona: Jumlah Kematian Alami Penurunan hingga Konfirmasi Kematian Pertama di Eropa 

Ganda putra terbaik dunia saat ini pun mengalahkan pasangan Malaysia tersebut dengan skor yang identik dengan Ginting, 22-20 dan 21-16.

Kevin dan Marcus menilai permainan Chia/Soh bermain lebih baik di set pertama dan sempat menyulitkan unggulan pertama Indonesia tersebut.

"Di game pertama, mereka lebih siap dari kami, sepertinya mereka benar-benar sudah menyiapkan strategi. Mereka enggak gampang mati, saya sendiri masih banyak cari-cari permainan, masih banyak pukulan yang tanggung. Waktu game pertama bisa menang, di game kedua lebih enak mainnya," komentar Kevin soal permainan.

"Waktu ketinggalan 18-20 di game pertama, kami hanya coba lakukan yang terbaik dulu. Pertahanan lawan rapat sekali, blocking-nya juga bagus. Di game kedua, kami lebih enak feeling-nya, sudah lebih ketemu cara mainnya," tambah Marcus.

Baca Juga: Omnibus Law RUU Cipta Kerja Hapuskan Pesangon dan Picu Kelangkaan Karyawan Tetap 

Di laga ketiga, Indonesia menurunkan Jonathan Cristie melawan Cheam June Wei. Harapan ada di pundak tunggal putra Indonesia tersebut lantaran di dua laga sebelum final selalu menerima kekalahan dari lawan-lawannya.

Di semi final, Jonathan harus kalah dari pemain muda India, Lakshya Sen. Sedangkan di babak grup, Jojo harus kalah dari pemain Korea, Son Wan Ho.

Memulai set pertama, Jojo tampak bermain kurang nyaman hingga tertinggal cukup jauh 21-14. Beberapa kali Jojo melakukan kesalahan sendiri sehingga memudahkan Cheam untuk mengambil set pertama.

Baca Juga: Prihatin Rendahnya Kesadaran Lingkungan, Pasangan Asal Kalbar Menikah dengan Berikan 1.500 Souvenir Bibit Pohon

Di set kedua, Jojo tampil lebih baik meski tetap melakukan beberapa kali kesalahan. Sempat tertinggal 11-10, Jojo sukses menyegel set kedua dengan skor 21-17. Di set ketiga, duel sengit tetap berlanjut namun kali ini Jojo gagal setelah drama challenge Cheam menggagalkan kemenangan Jojo. Jojo disalip dengan skor 22-24.

Partai selanjutnya mempertandingkan pasangan Mohammad Ahsan/Fajar Alfian yang mengistirahatkan kapten tim, Hendra Setiawan melawan Ong/Teo. 

Ahsan/Alfian menang dengan skor 21-18 dan 21-17. Pasangan dadakan Indonesia ini bermain sengit dengan lawannya sepanjang dua set tersebut. Penonton dibuat tegang dengan laga penentu bagi kemenangan Indonesia ini.

Di laga terakhir sebenarnya Indonesia masih menyimpan tunggal putranya, Shesar Hiren Rhustavito. Namun karena sudah unggul 3-1, maka Vito tidak bermain.

Baca Juga: Resmi Dibuka untuk Umum, Uu Ruzhanul Ulum: Ayo Jangan Sungkan Datang ke Gedung Sate

Sementara di sektor putri, Jepang masih menjadi lawan yang sulit dikalahkan lawan-lawannya meski ketika babak grup dihajar oleh Malaysia dengan skor 3-0.

Di laga final, Jepang berhasil menekuk Korea Selatan dengan skor 3-0. Poin-poin Jepang disumbangkan oleh pemain-pemain yang berhasil mengalahkan Indonesia di babak perempat final.

Partai pertama, Jepang menurunkan unggulan utamanya Akane Yamaguchi yang mengalahkan An Se Young dengan skor 21-18, 19-21, dan 23-21. Laga kedua mempertemukan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang menang atas Lee So Hee/Shin Seung Chan dengan skor 21-16 dan 21-16.

Laga penentu Jepang ditentukan oleh Sayaka Takahashi yang menang dengan skor 21-16 dan 21-12 atas Sung Ji Hyun.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PBSI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x