Profesor Harvard Klaim Komet yang Melintasi Bumi pada 2017 Merupakan Bukti Nyata Adanya Alien

19 Januari 2021, 14:23 WIB
Ilustrasi Alien yang menggunakan UFO saat melintasi Bumi. /PIXABAY/

PR BEKASI - Seorang profesor Harvard telah mengklaim objek luar angkasa misterius yang melintasi Bumi pada 2017 adalah bukti adanya kehidupan alien yang cerdas di luar sana.

Avi Loeb, ketua Departemen Astronomi Harvard, percaya bahwa batuan berbentuk cerutu itu adalah sampah luar angkasa yang dibuang oleh makhluk luar angkasa di atas planet Bumi.

Namun, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa objek yang dikenal sebagai Oumuamua itu adalah asteroid atau komet yang terlempar ke arah kita dari sistem bintang yang jauh.

Baca Juga: Aktivitas WNA Kini Dapat Terpantau Lewat Aplikasi Andalan yang Dikembangkan Imigrasi Bogor

Loeb mengatakan bahwa Oumuamua adalah teknologi alien karena bergerak dengan kecepatan 196.000 mil per jam, meskipun teori itu ditolak oleh para akademisi.

Dalam sebuah wawancara pekan lalu, pria berusia 59 tahun itu kembali menambahkan lagi klaimnya, ia kini mengeklaim kemungkinan benda itu adalah pesawat luar angkasa dilihat dari massa komet itu.

"Awalnya, para astronom berasumsi bahwa itu pasti komet, karena ini adalah objek yang beredar longgar di sekitar bintangnya," katanya kepada Salon, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Sun, Selasa, 19 Januari 2021.

Baca Juga: Jubir Palestina Kutuk Rencana Pembangunan 365 Rumah Ilegal di Tepi Barat oleh Israel

"Masalahnya adalah oumuamua tidak memiliki ekor komet," sambungnya

Loeb menulis sebuah buku dengan topik, "Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life Beyond Earth," yang akan dirilis minggu depan.

Berbicara kepada Salon, dia menjelaskan alasan mengapa Oumuamua mungkin menjadi bukti bahwa ada kehidupan di luar Bumi.

Baca Juga: 17 Tahun Mengaspal di Indonesia, Masihkan Daihatsu Xenia Jadi 'Sahabat Keluarga'?

Lebih lanjut ia mengatakan komet yang melintas itu memiliki dorongan tambahan yang berasal dari sebuah ledakan.

Menurutnya ledakan tersebut juga dilakukan oleh teknologi luar angkasa kita sendiri. Ia menyebutnya sebagai "dorongan berlebih"

"Beberapa orang bahkan berkata, 'Oke, itu bukan komet, mungkin itu hanya batu'," ujar Loeb.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19, RSD Wisma Atlet Buka Tower 8 dan 9 bagi Pasien OTG Sejak 18 Januari 2021

"Tapi masalahnya, sekitar setengah tahun kemudian, dilaporkan bahwa ada dorongan berlebih selain gaya gravitasi yang bekerja pada komet tersebut yang disebabkan oleh matahari," sambungnya.

"Ini menunjukkan beberapa gaya tambahan. Biasanya gaya itu berasal dari ekor komet, tetapi tidak ada ekor komet di oumuamua. Jadi pertanyaannya adalah, apa yang menghasilkan dorongan berlebih ini?" katanya.

Loeb menyoroti bahwa objek luar angkasa lain, yang ditemukan tahun lalu, menunjukkan "dorongan berlebih" serupa.

Baca Juga: Bela Risma yang Buatkan KTP dan Rekening Gelandangan, Refly Harun: Sah Saja, Tidak Sepenuhnya Salah

Disebut 2020-SO, benda itu akhirnya menjadi pendorong roket dari misi yang gagal pendarat bulan, Surveyor II yang diluncurkan pada tahun 1966.

Loeb mengatakan bahwa karena 2020-SO dibuat secara artifisial dan tidak memiliki jejak komet, ini "memberikan bukti" bahwa kita dapat membedakan antara batu dan benda, seperti pendorong roket yang didorong oleh sinar matahari.

"Bagi saya, itu menunjukkan kasus bahwa mungkin 'Oumuamua' adalah benda buatan’ pasti tidak dibuat oleh kami karena itu hanya berada beberapa bulan dekat dengan kami. Kami bahkan tidak bisa mengejarnya dengan roket terbaik kami," katanya kepada Salon.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Sebut Rakyat Jorok, Gus Umar: Kelakuan Kader Anda 'Joroknya' Luar Biasa

Diketahui "Oumuamua" (dilafalkan "oh-moo-ah-moo-ah") merupakan bahasa Hawaii untuk pramuka."***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler