Satu Hari Lagi Nuzulul Quran 2021, Sejarah dan Makan Alquran yang Turun Berangsur-angsur

28 April 2021, 02:30 WIB
Sejarah malam Nuzulul Quran 2021 adalah peristiwa turunnya Alquran secara berangsur-angsur yang memiliki lima makna bagi umat Islam. /Pixabay

PR BEKASI - Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Alquran sebagai salah satu mukzijat penting Nabi Muhammad SAW.

Turunnya Alquran tersebut untuk yang pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW terjadi pada malam ke-17 di bulan Ramadhan atau nanti malam.

Malam Nuzulul Quran 2021 akan jatuh pada 29 April 2021 atau satu hari lagi sebagai malam ke-17 Ramadhan 1442 Hijriah.

Baca Juga: Detik-detik Munarman Digeruduk Densus 88 di Kediamannya Tanpa Pakai Sendal: Ini Tidak Sesuai Hukum Ini 

Biasanya umat muslim memperingati turunnya Alquran di setiap malam Nuzulul Quran.

Turunnya Alquran ke bumi merupakan tonggak sejarah munculnya satu syariat baru dari agama tauhid yaitu agama Islam. Agama Islam sebagai penyempurna dari agama- agama tauhid sebelumnya.

Peringatan Nuzulul Quran ditandai sebagai instrospeksi umat manusia yang tidak sekaligus membaca ayat-ayat Alquran secara menyeluruh.

Tetapi, secara berangsur-angsur sesuai dengan ketentuan yang ada.

Baca Juga: Divonis Hanya Bertahan Hidup 3,5 Tahun, Ustaz Zacky Mirza: Ambil Aja ya Allah, Saya Sudah Pasrah 

Hal ini menyebabkan ayat-ayat Alquran atau surat-surat yang diturunkan tidak sama jumlah dan panjang pendeknya, terkadang diturunkan sekaligus secara penuh dan kadang sebagian.

Sejarah Nuzulul Quran juga erat kaitannya dengan malam Lailatul Qadar, yaitu malam penuh kemuliaan dan berkah pada bulan Ramadhan.

Menurut Alim Ulama mengenai Sejarah Nuzulul Quran, Alquran diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui tiga tahap.

Diturunkan ke Lauhilmahfudzh, Bait Al-Izzah di langit dunia, dan kemudian baru diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sesuai dengan keperluan yang ada dan kasus-kasus yang dihadapi oleh nabi Muhammad SAW dan kaum muslim.

Baca Juga: Minta Polisi Tak Perlu Lagi Beri Toleransi ke Munarman, Husin Shihab: Kalau Melawan, Sikat Saja Pak! 

Sejarah saat nuzulul Quran kala itu terjadi pada malam Senin 17 Ramadhan tahun ke-41 dari usia Nabi Muhammad SAW atau 13 tahun sebelum beliau berhijrah ke Madinah.

Juli tahun 610 Masehi pada malam kali Alquran diturunkan disebut dalam Al-quran sebagai Lailat al-Qadar (Malam kemuliaan) dan Lailat Mubarokah ( Malam yang diberkahi).

Kedua penjelasan nama tersebut terdapat pada surah Al Qadr: 1.

Hikmah diturunkannya Alquran secara berangsur-angsur membuat manusia lebih mudah untuk menghafal setiap ayat-ayat Alquran.

Baca Juga: Tak Sanggup Kecewakan Jemaah sebelum Pingsan, Ustaz Zacky Mirza Paksa Lanjutkan Ceramah: Saya Ingat Ibu-ibu 

Berikut makna dan keutamaan Nuzulul Quran sebagai awal dari peristiwa turunnya Alquran secara berangsur-angsur:

1. Mudah dipahami dan dihafal

Bagi seseorang yang sulit menghafal, buta huruf dan susah memahami sesuatu yang harus dipahami, Alquran dapat dengan mudah dihafal, dipahami, dan diamalkan secara berangsur-angsur.

2. Sesuai dengan peristiwa kejadian munculnya setiap ayat Alquran

Diturunkannya Alquran sesuai dengan kejadian atau peristiwa-peristiwa yang muncul pada waktu itu, misalnya peristiwa tayamum sebagai pengganti wudhu ketika tidak ada air yang mengalir.

Baca Juga: Buntut Kerumunan Suporter, Polisi Panggil Ketua Jakmania dan Presiden Persija 

3. Menguatkan bahwa Al-Qur'an benar-benar dari Allah SWT yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji

Alquran yang turun berangsur-angsur dalam kurun waktu lebih dari 22 tahun, membuat rangkaian Alquran sangat cermat, penuh makna, indah, dan fasih gaya bahasanya.

Lalu, terjalin antara satu ayat dengan ayat lainnya bagaikan untaian mutiara dan ketidakadaan pertentangan di dalamnya, malah semakin menguatkan bahwa Alquran benar-benar kalam Ilahi.

Baca Juga: Terkejut KRI Nanggala-402 Tenggelam, Mantan Komandan Soroti Perawatan Kapal: Rusak Ganti, Rusak Ganti 

4. Menetapkan hati Rasullullah

Nabi selalu memberikan dakwah kepada banyak orang yang selalu saja mendapatkan tantangan dari orang-orang yang antikepadanya.

Tambah lagi sifat-sifat orang-orang yang kasar dan bengis serta tidak menunjukkan sikap yang bersahabat, maka perlu diberikan semangat dan kekuatan kepada Rasul bahwa yang dialaminya itu semua sama seperti yang dialami oleh nabi-nabi para rasul terdahulu.

5. Melemahkan Mukjizat

Orang yang anti kepada Rasullullah SAW senantiasa melakukan upaya yang dapat menyudutkannya.
Upaya tersebut di antaranya adalah dengan mengajukan tantangan yang sepertinya rasullullah tidak dapat membuktikannya.

Misalnya tantangan kepada Rasullullah untuk meminta kepada Allah agar menurunkan azab kepada mereka pada waktu itu.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler