Nadiem Makarim 'Mengemis', Tunda POP Sampai Januari 2021 demi Kembalinya 3 Organisasi Besar

6 Agustus 2020, 13:31 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim. /Dok. RRI

PR BEKASI - Program Organisasi Penggerak atau POP yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) belakang ini terus menuai polemik dan kritikan dari banyak pihak.

Polemik serta kritikan itu semakin besar setelah tiga organisasi besar yakni Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Perguruan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyatakan mundur dari program tersebut.

Terus mendapatkan kritikan belakangan ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dilaporkan telah mengambil sikap tegas terkait pelaksanaan POP yang akan ditunda pada Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Rocky Gerung Tuding Jokowi Lakukan 'Prostitusi Politik' demi Muluskan Jalan Gibran Rakabuming 

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Kamis 6 Agustus 2020, dengan penundaan POP pada Januari 2021 ini, Nadiem Makarim berharap keputusannya bisa membuat Muhammadiyah, NU, dan PGRI berubah pikiran dan kembali bergabung ke dalam program gagasannya.

"Kami butuh ilmu dari Muhammadiyah, NU, dan PGRI untuk diimplementasikan sebagai program nasional," kata Nadiem Makarim.

Adapun alasan dirinya ngotot agar tiga organisasi besar itu untuk kembali bergabung karena jika tidak maka target awal dilaksanakannya POP tidak akan tercapai.

"Makanya saya mohon dengan sangat agar kembali bergabung dengan POP Kemendikbud," ujarnya.

Baca Juga: Tanggapi Video Anji-Hadi Pranoto, Pengamat: Informasi Hoaks Bisa Berdampak Buruk ke Masyarakat 

Organisasi pendidikan swasta yang mendapatkan biaya, ujar dia, sudah tidak mendapatkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia pun menegaskan bahwa pihaknya sudah merevisi dan tidak memasukkan dana hibah dalam POP.

Bahkan, ditegaskan Nadiem Makarim, Kemendikbud dilaporkan akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pengecekkan organisasi tersebut.

"Untuk melakukan evaluasi sebelum program ini dilaksanakan untuk mengecek, apakah semuanya sudah mengikuti standar transparansi," kata dia.

Baca Juga: Ikuti Jejak Ridwan Kamil, Yana Mulyana Siap Jadi Relawan Vaksin Meski Pernah Terpapar Covid-19 

Sebelumnya, Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation secara mengejutkan mendapatkan dana hibah sebesar Rp20 miliar per tahun yang disebutkan berasal dari Kemendikbud dan dikategorikan sebagai dana gajah serupa dengan tiga organisasi besar yang mengundurkan diri.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation mendapatkan kucuran dana sebanyak itu lantaran masuk dalam POP Kemendikbud. Namun kemudian hal itu dibantah Nadiem Makarim.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler