Kemenag Susun Modul Pendidikan Berdasarkan 4 Sifat Wajib Nabi Muhammad SAW

8 November 2020, 19:24 WIB
Kementerian Agama menyusun Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa (Diklatpim) di Jakarta, Minggu, 7 November 2020. /Kementerian Agama/

PR BEKASI - Kementerian Agama (Kemenag) menyusun Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa (Diklatpim) dengan merujuk pada model yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Ahad, mengatakan model kepemimpinan yang dicontohkan Nabi Muhammad yaitu fathonah, amanah, siddiq dan tabligh (FAST).

Seorang pemimpin termasuk mahasiswa harus cerdas menggunakan daya pikir termasuk mengatasi masalah-masalah kehidupan.

Baca Juga: Beri Ucapan Kepada Joe Biden, Barack Obama: Ada Tantangan Luar Biasa yang Tak Dimiliki Presiden Lain

"Makna fathonah (cerdas) juga bisa diperluas dengan kemampuan mengantisipasi dan memprediksi masa depan atau futuristik," kata Muhammad Ali seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Minggu, 8 November 2020.

Selanjutnya, kata dia, perlu ada sifat amanah bagi seorang pemimpin, yaitu dapat menjalankan mandat organisasi dengan baik dan benar. Kemudian sifat siddiq (benar) juga harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar memiliki kepercayaan di mata publik.

Sifat tabligh, lanjut dia, juga sangat diperlukan bagi para pemimpin yaitu kapasitas berkomunikasi dan berkoordinasi untuk menggerakkan roda organisasi.

Baca Juga: Kenang Komitmen Trump, Ketua DPD Berharap Biden Tetap Jalankan Kebijakan GSP Ekspor UMKM Indonesia

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Suyitno mengatakan Modul Diklatpim yang saat ini sedang disusun Kemenag agar dapat menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 dan kebutuhan milenial. Menilik kelompok usia tersebut adalah para calon pemimpin bangsa di masa mendatang.

"Modul Diklatpim perlu disegarkan kembali agar sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman terutama yang dihadapi mahasiswa di bawah binaan Kementerian Agama," katanya.

Nabi Muhammad SAW memang sangat patut untuk dijadikan tauladan bagi seluruh pemuda Islam di Indonesia. Khususnya bagi para mahasiwa yang sedang berada peralihan dari masa remaja menuju dewasa.

Baca Juga: Ungkap Rencana Melania yang Gugat Cerai Usai Trump Kalah, Mantan Ajudan Bongkar Gosip Gedung Putih

Sosok Nabi Muhammad dapat dijadikan acuan mahasiswa untuk dijadikan role model dalam mengarungi kehidupan di dunia maupun akhirat.

Apalagi di tengah kondisi zaman yang semakin canggih dan memunculkan berbagai celah untuk melakukan tindak kejahatan. Dari mulai tindak asusila hingga tindakan kriminalitas.

Selain menjadi Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW pun merupakan sosok pengusaha dan pemimpin yang adil dan disegani.

Baca Juga: Dinilai Dapat Tingkatkan Investasi, HIPMI: UU Cipta Kerja Untungkan Pengusaha dan Pekerja

Diketahui Nabi Muhammad SAW pun dikenal sebagai pengusaha yang sukses pada zamanya.

Sejak dari kecil beliau sudah menemani pamanya untuk berjualan. Perjalanan niaga pertama Muhammad dilakukan menuju Syam bersama pamannya Abu Thalib, ketika Muhammad berusia 12 tahun.

Puncaknya ketika berumur 25 tahun, ketika beliau pergi bisnis ke Syria membawa dagangan Siti Khodijah.

Baca Juga: Gelar Pidato Pertama Sebagai Presiden AS, Joe Biden: Inilah Waktunya Amerika Menyembuhkan Diri

Semua itu tidak terlepas prilakunya yang fathonah, amanah, siddiq dan tabligh.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler