Bahaya! Peneliti Prediksi Sistem Tata Surya Akan Musnah Lebih Cepat

- 30 November 2020, 17:46 WIB
Ilustrasi permukaan Matahari.
Ilustrasi permukaan Matahari. /PIXABAY/

Ketika Matahari kehilangan massa, maka cengkeraman gravitasi Matahari di planet-planet yang tersisa, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus akan berkurang.

Kedua, saat Tata Surya mengorbit pusat galaksi, bintang-bintang lain seharusnya berada cukup dekat untuk mengganggu orbit planet. Fenomena ini terjadi sekali setiap 23 juta tahun.

Baca Juga: Puluhan Laskar FPI Cekcok dengan Aparat, Teddy Gusnaidi: Ini Oposisi yang Otoriter, Bukan Penguasa

"Dengan memperhitungkan kehilangan massa bintang dan inflasi orbit planet luar, pertemuan ini akan menjadi lebih berpengaruh. Dengan waktu yang cukup, beberapa dari pendekatan ini akan cukup dekat untuk memisahkan atau menggoyahkan planet yang tersisa," kata peneliti, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert, Senin, 30 November 2020.

Simulasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua fase, yaitu simulasi hingga hilangnya massa Matahari, dan fase setelah Matahari kehilangan massa.

Meskipun 10 simulasi bukanlah sampel statistik yang kuat, tim menemukan bahwa skenario serupa dimainkan setiap kali.

Baca Juga: LPI Cegat Polisi di Petamburan, Habib Husin: Siapapun yang Menghalangi Harus Segera Ditangkap

Setelah Matahari menyelesaikan evolusinya menjadi katai putih, planet luar memiliki orbit yang lebih besar, tetapi masih relatif stabil.

Jupiter dan Saturnus, terperangkap dalam resonansi 5: 2 yang stabil. Untuk setiap lima kali Jupiter mengorbit Matahari, Saturnus mengorbit dua kali.

Orbit yang diperluas ini, serta karakteristik resonansi planet, membuat sistem lebih rentan terhadap gangguan bintang yang lewat.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah