Satgas Covid-19: 8.87 Persen Anak Sekolah Jadi Penyumbang Kasus Covid-19 Nasional

- 7 Januari 2021, 20:56 WIB
Guru memeriksa suhu tubuh siswa sebelum memasuki kelas dalam simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD Widiatmika, Jimbaran, Badung, Bali, Selasa, 8 Desember 2020.
Guru memeriksa suhu tubuh siswa sebelum memasuki kelas dalam simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD Widiatmika, Jimbaran, Badung, Bali, Selasa, 8 Desember 2020. /ANTARA/Fikri Yusuf/

PR BEKASI – Anak dalam rentang usia sekolah (0-18 tahun) diketahui telah menyumbang sebanyak 8.87 persen kasus Covid-19 secara nasional.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, 7 Januari 2021, hal tersebut diketahui berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

"Berdasarkan hasil analisis data Covid-19 pada rentang usia sekolah diketahui bahwa jumlahnya menyumbang sebesar 8.87 persen dari total kasus nasional," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Produksi Gula Kendor, La Nyalla Minta Pemerintah Genjot Produktivias Tebu

Berdasarkan data diketahui bahwa anak usia setara pendidikan Sekolah Dasar (7-12 tahun) menyumbang angka terbanyak yakni 29.8 persen, diikuti usia SMA (16-18 tahun) sebanyak 23,17 persen.

Sementara itu, SMP (13-15 tahun) sebanyak 18,8 persen, kemudian TK (3-6 tahun) sebanyak 14.3 persen, serta PAUD (0-2 tahun) 13.8 persen.

Pada hari ini, kasus positif Covid-19 juga tercatat bertambah 9.321 yang merupakan rekor kasus positif terbanyak di Indonesia sejak pertama diumumkan pada Maret 2020.

Baca Juga: Polri Selidiki Dugaan Penimbunan dan Main Culas Harga Kedelai di Sejumlah Kota

Artinya, total sudah ada sebanyak 797.723 kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak virus tersebut masuk ke Tanah Air.

Dari jumlah itu, sebanyak 659.437 telah sembuh (bertambah 6.924) dan 23.520 orang meninggal dunia (bertambah 224) usai terinfeksi Covid-19. Jumlah spesimen yang diperiksa adalah sebanyak 68.019 dan pasien suspek ada 68.753.

"Jika kita menelaah dari trennya, kita bisa lihat terjadi ada peningkatan kasus konfirmasi pada setiap penggolongan umur, bahkan pada 3 golongan umur yakni setara TK, PAUD, dan SD. Kenaikannya di atas 50 persen hanya dalam kurun waktu 1 bulan yaitu November - Desember 2020," kata Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Heran dengan Masyarakat yang Abai Prokes Covid-19, Megawati: Kalau Sakit yang Ngurusin Siapa Hayo?

Dari sebaran kasus, diketahui DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Barat dan Banten konsisten menempati 10 besar daerah dengan konfirmasi kasus tertinggi pada rentang usia sekolah.

"Di mana DKI, Jabar, Jatim, dan Jateng konsisten tempati 4 teratas pada seluruh golongan usia sekolah," katanya.

Tidak hanya terkait data kasus positif, Satgas merasa perlu menyampaikan daerah dengan kontributor kematian pada rentang usia sekolah tertinggi secara nasional.

Baca Juga: Tagar #RismaRatuDrama 'Meledak', Arief Munandar: Kayaknya Bu Mega Ngerasa Ada Duri Dalam Daging

"Daerah-daerah tersebut di antaranya Sulawesi Utara 6.78 persen, NTB 4.72 persen, dan NTT 4.35 persen pada rentang 0-2 tahun," kata Wiku Adisasmito.

Selanjutnya Jawa Timur 4.6 persen, Riau 0.73 persen, Kepulauan Riau 0.72 persen untuk rentang 3-6 tahun.

Jawa Timur 4.6 persen, Gorontalo 1.49 persen, Sulawesi Selatan 1.47 persen pada rentang usia 7-12 tahun.

 Baca Juga: Ironi, Satu Mahasiwa Kedokteran Ikut Jadi Pemalsu Surat Hasil Tes Swab PCR

Jawa Timur 4.96 persen, Gorontalo 2.08 persen, dan NTB 0.85 persen pada rentang usia 13-15 tahun.

Selanjutnya Jawa Timur 4.62 persen, Gorontalo 1.6 persen, dan Aceh 1.35 persen pada rentang usia 16-18 tahun.

"Data ini disampaikan bukan untuk menakuti, melainkan sebagai bentuk transparansi satgas kepada pemda maupun masyarakat," kata Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Listrik Gratis Diperpanjang, Simak 3 Cara Dapatkan Stimulus Token Listrik Gratis Januari 2021

Data itu menurut Wiku Adisasmito selayaknya dijadikan dasar pertimbangan sebelum mengeluarkan izin pembelajaran tatap muka.

"Daerah dengan persentase kasus positif covid tinggi, diharapkan fokus terlebih dulu pada penanganan pandemi." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x